Jakarta, Rakyat News – Beberapa hari lalu, terdakwa kasus penodaan agama yang juga kandidat calon gubernur DKI Basuki T Purnama (Ahok), menyiarkan rekaman video ke media sosial berisikan permintaan maaf kepada Rais Aam PB Nahdlatul Ulama yang juga Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia, KH Maruf Amin.

Melihat kondisi tersebut, Wakil Presiden Jusuf Kalla, mengatakan, seorang pemimpin jangan terlalu sering meminta maaf.

“Karena terlalu sering minta maaf berarti membuat kesalahan. Kenapa pemimpin membuat kesalahan yang sama? Berarti dia tidak hati-hati,” ujar Kalla di Jakarta, Jumat (3/2/2017).

Dari permintaan maaf seperti dilakukan salah seorang kandidat calon gubernur itu, kata Kalla mengatakan maka masyarakat sendiri yang akan menilai.

“Minta maaf ke publik ya mungkin berapa tahun sekali. Jangan setiap bulan minta maaf ke publik hal yang sama. Berarti hati-hatilah,” tambah JK

Beberapa hari lalu, terdakwa kasus penodaan agama yang juga kandidat calon gubernur DKI Basuki T Purnama (Ahok), menyiarkan rekaman video ke media sosial berisikan permintaan maaf kepada Rais Aam PB Nahdlatul Ulama yang juga Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia, KH Maruf Amin.

Permintaan maaf Ahok itu terkait pernyataannya dalam persidangan kasus penistaan agama pada Selasa (31/1/2017), yang dinilai menyudutkan KH Maruf Amin.

Sebelumnya, Permintaan maaf Ahok itu terkait pernyataannya dalam persidangan kasus penistaan agama pada Selasa (31/1/2017), yang dinilai menyudutkan KH Maruf Amin.***