RAKYAT.NEWS, JAKARTA – Seorang pengemudi ojek online, Raka (22), mengatakan bahwa Ia dikeroyok oleh polisi dan dipaksa mengaku sebagai mahasiswa yang ikut melakukan demonstrasi penolakan Rancangan Undang-Undang (RUU) Tentara Nasional Indonesia (TNI).

“Pas (massa) sudah pada ke sana (arah Kemenpora), gue masih di sini (kolong jembatan Ladogi). Gue kira enggak kena, ternyata kena,” ujar Raka, mengutip Kompas.

Raka dikeroyok dengan tangan, pentungan, hingga bambu di kolong jembatan Ladogi, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Kamis (20/3/2025).

“(Polisi bilang) ‘kamu mahasiswa ya?’, gitu. ‘Saya bukan, Pak’. Langsung datang semua. Langsung dipaksa buat ngomong kalau gue mahasiswa,” ujar Raka.

“(Jumlah yang keroyok) 20 hampir. Tendangan, pentungan. Iya (paling fatal) kepala. Cuma aman Insya Allah,” tutur dia.