RAKYAT.NEWS, JAKARTAHarga emas batangan Logam Mulia Antam 24 karat kembali mencetak rekor tertinggi baru pada Rabu (16/4/2025).

Harga emas naik signifikan sebesar Rp 20.000 dan kini berada di level Rp 1.916.000 per gram.

Kenaikan ini menyalip rekor sebelumnya yang tercatat pada Sabtu (12/4), saat harga emas menyentuh Rp 1.904.000 per gram. Setelahnya, harga sempat terkoreksi turun pada Senin (14/4) menjadi Rp 1.896.000 per gram dan stagnan hingga Selasa (15/4), sebelum akhirnya melonjak hari ini.

Tak hanya harga jual, harga buyback atau pembelian kembali emas oleh Antam juga mengalami kenaikan sebesar Rp 20.000 per gram, kini berada di level Rp 1.765.000 per gram. Artinya, jika pemilik emas ingin menjual kembali logam mulianya ke Antam, harga tersebut menjadi acuan nilai transaksi.

Harga satuan emas hari ini juga bervariasi tergantung ukuran. Untuk satuan terkecil yakni 0,5 gram, harga berada di angka Rp 1.008.000. Sementara untuk ukuran terbesar yaitu 1.000 gram (1 kilogram), harga emas mencapai Rp 1.856.600.000.

Berikut rincian lengkap harga dasar emas Antam pada Rabu, 16 April 2025:

  • 0,5 gram: Rp 1.008.000
  • 1 gram: Rp 1.916.000
  • 2 gram: Rp 3.772.000
  • 3 gram: Rp 5.633.000
  • 5 gram: Rp 9.355.000
  • 10 gram: Rp 18.655.000
  • 25 gram: Rp 46.512.000
  • 50 gram: Rp 92.945.000
  • 100 gram: Rp 185.812.000
  • 250 gram: Rp 464.265.000
  • 500 gram: Rp 928.320.000
  • 1.000 gram (1 kg): Rp 1.856.600.000

Jika ditarik dalam satu pekan terakhir, pergerakan harga emas Antam berkisar antara Rp 1.754.000 – Rp 1.918.000 per gram. Sementara dalam rentang satu bulan terakhir, harga bergerak antara Rp 1.739.000 – Rp 1.918.000 per gram, menunjukkan tren penguatan yang konsisten.

Perlu diperhatikan, sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 34 Tahun 2017, setiap pembelian emas batangan akan dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) 22 sebesar 0,9%. Namun, pembeli dapat memperoleh potongan pajak lebih rendah, yakni 0,45%, dengan menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) saat transaksi.

Kenaikan harga emas ini memperkuat posisi logam mulia sebagai salah satu instrumen investasi yang menarik, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi global dan potensi gejolak geopolitik yang meningkatkan permintaan terhadap aset safe haven seperti emas. (*)

YouTube player