Dari Pesisir Sulsel, Komunitas Anak Muda Mengirim Pesan Hijau untuk Dunia
RAKYAT.NEWS, TAKALAR – Hari Bumi di Dusun Puntondo bukan sekadar selebrasi, melainkan kolaborasi yang menanam harapan. Di pesisir Desa Laikang, Kecamatan Laikang, Kabupaten Takalar, sekitar 78 orang dari 20 komunitas dan organisasi turun langsung ke lumpur pesisir untuk menanam 1.000 bibit mangrove.
Aksi ekologis ini digagas oleh Green Youth Celebes (GRYC) dan didukung oleh Telkom. Kegiatan ini bukan hanya simbolis, tetapi bagian dari strategi restorasi mangrove sebagai solusi krisis lingkungan yang kian mendesak.
“Untuk restorasi mangrove kali ini, kita menanam 1.000 bibit mangrove,” ujar Muhajirin dari GRYC. Ia menjelaskan bahwa lokasi di Puntondo dipilih bukan tanpa alasan. Wilayah ini adalah bagian penting dari ekosistem pesisir yang rentan, namun memiliki potensi besar untuk mendukung mitigasi iklim.
“Jadi untuk kegiatan kali ini, kurang lebih ada 20 organisasi maupun komunitas yang terlibat. Baik dari teman-teman organisasi lokal maupun yang dari Makassar,” sebutnya.
Salah satu yang hadir dan memberikan dukungan adalah komunitas Pemuda Sulawesi Melawan Krisis Iklim. Agung Sukarno, perwakilan komunitas tersebut, menyambut baik inisiatif ini.
“Kami sangat senang dengan kegiatan dari teman-teman Green Youth Celebes. Karena kegiatan ini, selain memperingati Hari Bumi secara seremonial, juga turut berkontribusi langsung dalam kegiatan yang menyelamatkan bumi—atau singkatnya, konservasi alam,” katanya.
Menurut Agung, kegiatan ini memiliki nilai lebih karena mendorong kesadaran kolektif anak muda. “Poin utamanya adalah kesadaran anak-anak muda yang ditingkatkan dengan menggalang beberapa komunitas untuk tergabung dalam kegiatan peringatan Hari Bumi,” tegasnya.
GRYC sendiri merupakan komunitas anak muda yang berdiri sejak 2019 dan terus aktif menyuarakan isu-isu lingkungan hidup. Dalam kegiatan ini, mereka menekankan pentingnya partisipasi lokal, tak hanya dalam penanaman, tetapi juga perawatan mangrove yang sudah ditanam.
“Kami berharap adanya peran dari orang muda maupun komunitas lokal yang ada di pesisir Puntondo untuk turut berpartisipasi dalam menjaga dan merawat mangrove. Sehingga bisa tumbuh dengan maksimal dan ke depan bermanfaat bagi masyarakat pesisir,” terang Muhajirin.

Tinggalkan Balasan