INOVASI PAFI KABUPATEN BANYUWANGI DALAM PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT
Banyuwangi, kabupaten di ujung timur Pulau Jawa, dianugerahi pesona alam yang memukau. Dari kawah Ijen dengan api birunya yang legendaris hingga pantai-pantai eksotis seperti Pulau Merah dan Sukamade, serta kekayaan budaya suku Osing yang unik, Banyuwangi memancarkan daya tarik luar biasa.
Namun, di balik keindahan dan keunikannya, tantangan dalam penyediaan layanan kesehatan yang merata dan berkualitas bagi seluruh masyarakatnya tetap menjadi prioritas. Di sinilah peran berbagai elemen sistem kesehatan, termasuk organisasi profesi seperti Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI), menjadi sangat krusial.
Secara umum, permasalahan pelayanan kesehatan di banyak daerah di Indonesia, termasuk di wilayah dengan kondisi geografis beragam seperti Banyuwangi, seringkali berkutat pada isu aksesibilitas, ketersediaan tenaga kesehatan yang kompeten, serta pemahaman masyarakat mengenai penggunaan obat yang benar dan aman.
Keterbatasan informasi, jarak tempuh ke fasilitas kesehatan, hingga tantangan dalam distribusi obat dan alat kesehatan menjadi kendala nyata yang perlu diatasi secara berkelanjutan. Khususnya dalam bidang kefarmasian, memastikan bahwa masyarakat mendapatkan obat yang tepat, bermutu, dan disertai informasi penggunaan yang memadai adalah kunci keberhasilan terapi dan keselamatan pasien.
Dalam konteks ini, Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Kabupaten Banyuwangi – pafipckabbanyuwangi.org hadir sebagai organisasi profesi yang menaungi Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK) atau yang sebelumnya dikenal sebagai Asisten Apoteker di seluruh Indonesia. PAFI adalah wadah bagi para profesional ini untuk mengembangkan diri, meningkatkan kompetensi, serta berperan aktif dalam pembangunan kesehatan nasional, khususnya dalam lingkup pelayanan kefarmasian. Anggota PAFI merupakan garda terdepan dalam pelayanan kefarmasian di berbagai fasilitas, mulai dari apotek, puskesmas, rumah sakit, hingga industri farmasi dan distribusi.
Profil PAFI
PAFI didirikan pada tanggal 13 Februari 1946 di Yogyakarta, lahir dari kesadaran para ahli farmasi akan pentingnya persatuan dan kontribusi profesi dalam mengisi kemerdekaan dan membangun sistem kesehatan bangsa. Tujuan utama PAFI adalah membina dan mengembangkan kompetensi anggotanya agar mampu memberikan pelayanan kefarmasian yang profesional dan bertanggung jawab, memperjuangkan kesejahteraan anggota, serta mengabdikan keahliannya untuk kepentingan masyarakat dan negara. Struktur organisasinya umumnya terdiri dari Pengurus Pusat (PP) di tingkat nasional, Pengurus Daerah (PD) di tingkat provinsi, dan Pengurus Cabang (PC) di tingkat kabupaten/kota, seperti PC PAFI Kabupaten Banyuwangi.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan