PAFI Bolaang Mongondow Timur: Menguatkan Peran Tenaga Farmasi di Pelayanan Kesehatan Daerah
Di tengah dinamika perubahan dunia kesehatan yang semakin kompleks, keberadaan tenaga farmasi menjadi salah satu pilar penting dalam menunjang pelayanan kesehatan. Di Bolaang Mongondow Timur, kehadiran Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) bukan hanya menjadi wadah profesional, tetapi juga motor penggerak dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan daerah.
Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Bolaang Mongondow Timur – pafibolaangmongondowtimurkab.org berkomitmen memperkuat peran tenaga farmasi melalui berbagai program pembinaan dan pemberdayaan. Dengan fokus pada peningkatan kapasitas, profesionalisme, dan keterlibatan aktif dalam pelayanan kesehatan, PAFI berusaha menjawab tantangan kesehatan daerah serta mempercepat tercapainya masyarakat yang lebih sehat dan berdaya.
Membangun Komitmen Profesionalisme
PAFI Bolaang Mongondow Timur hadir dengan semangat membangun profesionalisme tenaga farmasi yang berdaya saing tinggi. Dalam setiap langkahnya, organisasi ini menekankan pentingnya integritas, keterampilan, dan pengabdian sebagai dasar dalam melayani masyarakat.
Melalui berbagai program pendidikan berkelanjutan, pelatihan teknis, dan seminar-seminar ilmiah, PAFI aktif membekali anggotanya dengan perkembangan terbaru di bidang farmasi. Penguatan kapasitas ini bertujuan untuk memenuhi standar profesi dan meningkatkan kualitas interaksi tenaga farmasi dengan pasien.
Mendorong Keterlibatan Aktif di Layanan Kesehatan
Dalam konteks pelayanan kesehatan daerah, PAFI Bolaang Mongondow Timur berusaha memperluas peran farmasis dari sekadar peracik obat menjadi bagian integral dalam tim layanan kesehatan. Namun tenaga farmasi kini diharapkan menjadi garda depan sebagai konsultan obat yang profesional, ramah, dan edukatif.
Tidak hanya itu, tenaga farmasi di daerah ini juga dilibatkan dalam program-program kesehatan masyarakat seperti imunisasi, pemberdayaan posyandu, serta kampanye penggunaan obat antibiotik yang bijak. Dengan demikian, keberadaan farmasis tidak lagi dipandang sekadar penyedia obat, melainkan sebagai mitra strategis dalam menjaga dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Tinggalkan Balasan