Iran Ancam Tutup Selat Hormuz, AS Minta China Tekan Blokade Teheran
RAKYAT NEWS, JAKARTA – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Marco Rubio, menyerukan China agar segera menghubungi Iran dan mencegah penutupan Selat Hormuz, jalur vital ekspor minyak dunia.
Ancaman blokade dari Teheran ini muncul di tengah ketegangan yang semakin memanas antara Iran dan AS, seiring serangan udara AS ke fasilitas nuklir Iran.
Rubio menilai penutupan selat tersebut akan berdampak serius pada perekonomian global, sehingga peran China sebagai sekutu penting Iran sangat dibutuhkan untuk meredakan konflik.
“Saya mendorong pemerintah China di Beijing untuk segera menghubungi mereka (Iran), karena China sangat bergantung pada Selat Hormuz untuk pasokan minyaknya,” ujar Rubio dalam wawancara dengan Fox News pada Minggu (22/6/2025).
Rubio menegaskan bahwa AS memiliki berbagai opsi untuk menghadapi kemungkinan Iran menutup selat.
“Tindakan itu justru akan lebih merugikan ekonomi negara-negara lain daripada ekonomi kita,” ujar Rubio kepada Fox News.
“Itu akan menjadi eskalasi besar yang pantas mendapatkan respons, bukan hanya dari kami, tapi juga dari negara lain.”
China merupakan importir minyak terbesar bagi Iran dan salah satu sekutu penting Teheran selain Rusia.
Sebelumnya pada hari yang sama, Menteri Luar Negeri Iran memperingatkan bahwa negaranya “menyimpan semua opsi untuk membela kedaulatannya,” sebagai respons terhadap serangan udara AS terhadap tiga situs nuklir utama.
Sementara itu, media pemerintah Iran melaporkan bahwa parlemen mendukung penutupan Selat Hormuz. Namun, keputusan akhir mengenai penutupan selat berada di tangan Dewan Keamanan Nasional Iran, menurut laporan tersebut.
Upaya menutup jalur laut sempit antara Iran dan Oman ini dapat berdampak besar pada perekonomian global. Menurut Administrasi Informasi Energi (EIA) AS, sekitar 20 juta barel minyak mentah per hari atau 20% dari konsumsi global melewati selat tersebut sepanjang 2024.

Tinggalkan Balasan