RAKYAT NEWS, JAKARTA – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Cilegon memberikan klarifikasi terkait dugaan permintaan jatah proyek senilai Rp5 triliun tanpa melalui proses tender dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) yang merupakan bagian dari agenda Presiden Prabowo Subianto.

Wakil Ketua Umum I Kadin Cilegon, Isbatullah Alibasja, menjelaskan bahwa kejadian tersebut bermula dari kesalahpahaman komunikasi antara anggotanya dengan PT Chengda, kontraktor proyek PSN yang digarap oleh PT Chandra Asri Alkali (CAA), anak perusahaan dari Chandra Asri Group. Ia menyebut situasi tersebut sempat memicu adu argumen.

Menurut Isbat, pernyataan yang kemudian menjadi viral merupakan luapan emosi dari salah satu pengurus Kadin karena frustrasi terhadap komunikasi yang tidak berjalan baik.

“Itu luapan emosi dari salah satu pengurus kita yang mungkin kesal atau mungkin komunikasinya buruk atau mungkin kesal banget begitu sehingga adalah keluarlah. Saya menyebutnya selip lidahnya atau apalah, ya kita juga paham mana ada proyek yang 5 triliun tanpa tender,” ujar Isbat kepada DetikFinance, Rabu (14/5/2025).

Ia menegaskan bahwa Kadin Cilegon memahami sepenuhnya bahwa proyek bernilai triliunan rupiah wajib melalui proses tender atau lelang sesuai ketentuan. Pihaknya juga menghormati prosedur internal terkait pelaksanaan proyek tersebut.

“Kalau misalkan tender, ayo kita tender, artinya kita mengikuti prosedur di internal. Tapi harapan kita ada keberpihakanlah ke pengusaha lokal. Masa proyek dengan nilai investasi Rp15 triliun, masa pengusaha lokalnya nonton, nggak bagus juga. Karena itu kan nggak tuntas video itu, yang viralnya justru Rp5 T tanpa tender,” ujarnya.

Isbat mengungkapkan bahwa sebelum kejadian di lokasi proyek, Kadin Cilegon sudah beberapa kali melakukan komunikasi dengan pihak investor, yaitu PT CAA, serta kontraktor utama dari proyek yang nilainya mencapai Rp15 triliun. Pertemuan tersebut telah berlangsung sebanyak tiga hingga empat kali.

YouTube player