RAKYAT NEWS, JAKARTA – Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Roy Suryo Notodiprojo mendatangi Polda Metro Jaya pada Kamis (15/5/2025).

Kedatangannya untuk memenuhi undangan klarifikasi terkait tuduhan ijazah palsu yang dialamatkan kepada Presiden Indonesia ke-7, Joko Widodo, alias Jokowi.

Meskipun namanya disebut dalam laporan Jokowi, Roy menjalani pemeriksaan tersebut sebagai saksi. Sementara itu, terlapor dalam kasus ini masih dalam penyelidikan oleh Subdit Keamanan Negara Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.

Di tengah pemeriksaan dan setelah proses klarifikasi, Roy Suryo membuka-bukaan mengenai apa yang terjadi selama berada di ruang pemeriksaan.

Saat diperiksa, Roy menolak untuk menjawab pertanyaan yang tidak berhubungan dengan peristiwa 26 Maret 2025 yang terkait tuduhan ijazah palsu Jokowi.

Diketahui, dalam surat undangannya, Roy diminta untuk mengklarifikasi peristiwa yang berkaitan dengan tuduhan ijazah palsu Jokowi pada 26 Maret 2025.

Sempat Menolak Menjawab Pertanyaan

Roy merasa banyak pertanyaan yang tidak relevan dan lebih banyak membahas hal-hal di luar isi surat undangan klarifikasi yang diterimanya. Ia menegaskan keberatannya terhadap pertanyaan yang tidak berkaitan dengan isi surat tersebut.

“Jadi, di luar itu, saya keberatan. Tadi ditanyakan ke saya macam-macam, podcast ini, podcast itu. Saya bilang, ‘ada enggak podcast di surat ini?’,” tegas Roy, dikutip dari Kompas.com.

Saat ditanya mengenai pemeriksaannya yang berhubungan dengan kehadirannya sebagai narasumber di kanal YouTube Sentana TV, Roy mengaku tidak mengetahui hal tersebut.

“Saya tidak tahu. Makanya karena enggak ditanyakan, ya saya enggak menjawab. Kalaupun saya ditanyakan, saya akan jawab. Saya ada di mana, posisi apa, tapi yang jelas tidak dalam surat itu,” lanjutnya.

Roy menjelaskan bahwa pada 26 Maret 2025, ia menghadiri acara buka bersama dengan komunitas otomotif di sebuah rumah makan di Kemang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

Ditanya Soal Riwayat Hidup

Dalam proses pemeriksaan, Roy mengungkapkan bahwa ia ditanya mengenai riwayat hidupnya. Banyak pertanyaan yang datang mengenai kehidupan masa kecil hingga pendidikan tinggi.

“Banyak (yang ditanyakan), soal bagaimana dulu hidup saya, kisah saya. Saya SD, SMP, SMA. Kemudian S1 UGM asli, S2 UGM asli, S3 UNJ asli,” ungkap Roy.

Roy juga diminta untuk menjelaskan perjalanan hidupnya secara lebih mendetail.

“Bahkan saya juga diminta menjelaskan perjalanan hidup saya. Saya jelaskan,” tambahnya.

Roy kemudian menanggapi pertanyaan terkait sebuah video dan menekankan pentingnya relevansi pertanyaan yang diajukan.

“Saya hanya jawab singkat saja, ‘Apakah itu ada pada surat laporan? Tertanggal 26 Maret 2025?’. Ketika ditanyakan tidak terkait dengan itu, ya sudah, jangan tanya saya yang tidak ada kaitannya dengan itu,” tegasnya.

Soroti Laporan Jokowi Cepat Diproses

Roy juga memberikan perhatian terhadap cepatnya proses penanganan laporan Jokowi. Ia menyebutkan bahwa setelah Jokowi melaporkan kasus tersebut, surat penyelidikan diterbitkan pada hari yang sama.

“Ini luar biasa,” kata Roy Suryo. “Hari itu juga lapor ke SPKT, hari itu juga langsung buat BAP, hari itu juga kemudian terbit surat perintah penyelidikan dan bahkan undangan,” imbuhnya.

Roy berharap agar masyarakat juga bisa merasakan kecepatan dalam memproses laporan yang mereka buat ke polisi.

“Kalau ini dilakukan oleh semua masyarakat, masyarakat tentu akan sangat senang. Karena laporan bisa cepat dan kemudian tegas, presisi, langsung,” ujarnya.

YouTube player