“Ndak pernah ki ditanya? Kita dengar tadi 55 (Rp55 juta). Kagetka saya juga kaget. Tapi begitu ji memang dek karena saya tahun lalu begitu ji juga tapi jumlahnya ndak segitu. Saya tahun lalu 35 (Rp35 juta). Tahun sebelumnya to 35. Dan ini naikki ternyata dan memang katanya selalu naik bede,” tuturnya.

Sang peminta setoran, juga mengingatkan CPNS bersangkutan agar pembicaraan itu tidak sampai bocor.

“Kalau bisa jangan terlalu banyak yang tahu karena sempat ini bede berita bocor sampai ke Dinkes Provinsi. Jadi sempat ada yang bocor sampai Dinkes Provinsi jadi itu mi sempat ada sesuatu di fakultas. Memang berat sih dek ku akui ji. Saya juga yang dengar kaget tapi begitu mi kalau mauki diaktifkan di sana, bagaimana di, cara bilangnya. Ndak baik sih sebenarnya tapi ya sudahlah karena begitu mi kenyataannya,” urainya.

Sang peminta setoran juga mengungkapkan jika ada grup khusus yang dipegang oleh dekan langsung. Grup ini kata dia, khusus bagi calon PNS yang diakomodir.

“Kalau mau ki diaktifkan di sana , sering dipanggil sana sini banyak kegiatan ta, ya itu begitu. Ndak masuk piki di grup kah? Grup CPNS, grup CPNS fit yang ada bu dekan, yang dipegang sama bu dekan yang itu. Karena di situ mi info-infonya kalau ndak salah itu kalian terima SK bulan Maret. Jadi kalau bisa to bulan ini kita kumpul mi kalau bisa ki. Kalau misalnya ada kendala ta tanya ki pak (ia menyebut nama seseorang),” terang dia.

“Mau ki ke kampus kah kalau misalnya mau ki konsultan atau apa-apa to karena saya ini cuman disuruh sampaikan sama kita tentang nominalnya,” ucap peminta setoran.