“Kita tidak ingin dalam perjalanannya nanti muncul hal-hal yang tidak diinginkan, karena yang kita layani ini adalah anak-anak kita, ibu hamil, dan masyarakat rentan lainnya,” tegasnya.

Ia pun meminta semua pihak terkait agar mengawal dan memastikan pelaksanaan SPPG berjalan sesuai dengan prosedur, serta memastikan para pengelola memahami tugas dan fungsi masing-masing.

Turut hadir dalam acara peresmian tersebut Kepala Staf Kepresidenan AM Putranto, Kepala BGN Dadan Hindayana, Deputi V KSP Harianto, Direktur Kelembagaan BNI Eko Setyo Nugroho, dan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sleman.

Setelah peresmian, Mendes Yandri bersama Kepala Staf Kepresidenan AM Putranto dan Kepala BGN meninjau langsung fasilitas SPPG di lokasi yang berdekatan dengan kawasan Tebing Breksi.

Dalam kesempatan itu, Kepala BGN Dadan Hindayana memaparkan capaian nasional dari program SPPG. Menurutnya, hingga saat ini telah berdiri 1.343 unit SPPG di 38 provinsi dengan seluruh mitra berasal dari pelaku UMKM.

“Setiap SPPG melibatkan sedikitnya 15 supplier UMKM. Jika target 30 ribu SPPG tahun ini tercapai, maka akan ada sekitar 450 ribu UMKM yang terlibat langsung, dengan potensi menyerap tenaga kerja hingga 1,5 juta orang,” ungkap Dadan.

Hadir mendampingi Menteri Yandri dalam kegiatan ini antara lain Dirjen PEID Tabrani, Staf Ahli Mendes Sugito, Staf Khusus M. Khoirul Huda, Direktur Promosi dan Produk Unggulan Yusra, serta Kepala Pusat Evaluasi Kebijakan Asnawi Sabil.

Peresmian ini menjadi tonggak penting dalam upaya menjadikan desa sebagai pusat ketahanan pangan dan gizi nasional, sekaligus penggerak ekonomi akar rumput. (*)