“Seluruh barang bukti kini diamankan untuk keperluan penyidikan lebih lanjut, termasuk penelusuran jaringan yang kemungkinan terhubung dengan MAS,” jelas AKBP Mayndra.

Pihak kepolisian menduga MAS tidak bergerak sendiri. Saat ini, penyidik tengah mendalami keterlibatan pihak lain yang diduga merupakan bagian dari jaringan lebih luas, baik di dalam negeri maupun internasional.

“MAS sudah diamankan dan tengah menjalani interogasi mendalam. Kami juga melakukan pengembangan untuk mengidentifikasi potensi koneksi ke jaringan teroris lainnya,” tambahnya.

AKBP Mayndra menegaskan bahwa Densus 88 berkomitmen kuat untuk menangkal penyebaran ideologi ekstremisme, khususnya yang menyasar kalangan muda melalui platform digital.

“Densus 88 akan terus meningkatkan patroli siber dan memperluas kerja sama lintas sektor untuk mengidentifikasi serta menghentikan propaganda ekstrem sejak dini,” tegasnya.

Ia juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga keamanan lingkungan dengan melaporkan setiap aktivitas mencurigakan kepada aparat keamanan.

“Kami mengimbau masyarakat agar tetap waspada. Jika menemukan tanda-tanda aktivitas mencurigakan yang berpotensi mengganggu keamanan dan ketertiban umum, segera laporkan kepada pihak berwenang,” tutup AKBP Mayndra. (*)