Memperkuat peran organisasi pertanian bukan hanya soal keadilan bagi petani, tetapi juga merupakan strategi jangka panjang untuk memastikan Indonesia mampu mandiri dan berdaulat dalam hal pangan. Kolaborasi yang sinergis antara pemerintah dan organisasi pertanian adalah kunci menuju ketahanan pangan yang tangguh dan berkelanjutan.

Menurut kami dari Gerakan Tani Syarikat Islam (Gertasi)

Ketahanan pangan adalah isu strategis yang menyangkut hajat hidup seluruh rakyat Indonesia. Dalam mencapai ketahanan pangan yang kokoh dan berkelanjutan, tidak cukup hanya mengandalkan sektor produksi pertanian semata. Diperlukan sinergi kuat antara pemerintah dan para pelaku utama di lapangan, khususnya organisasi pertanian.

Di sinilah peran pemerintah menjadi sangat krusial, bukan hanya sebagai regulator, tetapi juga sebagai fasilitator dan mitra kerja yang sejajar.

Memberikan Ruang dan Kewenangan kepada Organisasi Pertanian

Pemerintah harus mengakui bahwa organisasi pertanian bukan sekadar pelengkap dalam pembangunan pertanian, melainkan bagian inti dari sistem pangan nasional. Oleh karena itu.

Pemerintah tidak boleh mengecilkan atau membatasi ruang gerak organisasi pertanian melalui regulasi yang kaku.

Pemerintah perlu melibatkan organisasi pertanian dalam perumusan kebijakan, mulai dari tahap perencanaan hingga pelaksanaan dan evaluasi program.

Organisasi petani seperti kami Gertasi serta kelompok tani, gabungan kelompok tani (Gapoktan), koperasi tani, hingga asosiasi komoditas, memahami kondisi lapangan jauh lebih baik dan dapat memberikan masukan yang lebih akurat untuk kebijakan yang tepat sasaran.

Fasilitasi Pembinaan dan Peningkatan Kapasitas

Pemerintah harus aktif dalam melakukan pembinaan kepada organisasi pertanian agar semakin profesional dan berdaya saing. Bentuk dukungan yang dapat diberikan antara lain

Pelatihan manajemen organisasi, agribisnis, teknologi pertanian, dan pemasaran hasil pertanian.

Pendampingan dalam pengelolaan kelembagaan dan administrasi organisasi.

YouTube player