Salah satu program yang disebutkan adalah Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes) Merah Putih, yang mengalokasikan anggaran hingga ratusan triliun rupiah dan ditargetkan membentuk minimal 80 ribu koperasi.

“Kalau seandainya pengelola, karena koperasi itu nanti ada pengelola, ada pekerja, 25 orang saja dikali 80 ribu itu sudah 2,5 juta, 2 juta sekian (lapangan kerja terbentuk). Itu gambaran. Apalagi kemudian ketika koperasi itu diberikan insentif modal, dan dia bisa berkembang dan seterusnya,” ujarnya.

Selain persoalan pengangguran, Yassierli juga menyoroti kualitas tenaga kerja Indonesia. Ia menyebutkan bahwa sekitar 85% tenaga kerja di Indonesia merupakan lulusan sekolah menengah seperti SMA dan SMK.

“Dan ini menjadi tantangan kita. Kalau pengangguran standar lah,” kata dia.

YouTube player