RAKYAT NEWS, JAKARTA – Anggota Komisi VI DPR RI, Rachmat Gobel, meminta agar Koperasi Merah Putih mengadopsi konteks lokalitas agar sesuai dengan kebutuhan Masyarakat setempat. “Aspek lokalitas atau tema lokal sangat penting dalam pengembangan Koperasi Merah Putih karena koperasi menjadi memiliki konteks dan relevansi dengan kebutuhan masyarakat setempat. Tidak bisa diseragamkan,” katanya, Kamis, 10 Juli 2025.

 

Hal itu ia sampaikan saat berdialog dengan Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi sebelum mengikuti rapat kerja Komisi VI dengan Kementerian Koperasi. Saat ini pemerintah ingin mengembangkan 80 ribu Koperasi Merah Putih (KMP) di seluruh Indonesia. Hal ini merupakan bagian dari upaya melakukan penguatan ekonomi desa dan di lapis bawah. Ada sejumlah program yang hendak dimasukkan pemerintah ke dalam KMP ini, misalnya soal distribusi gas bersubsidi maupun penyediaan bibit dan pupuk pertanian. Namun Gobel mengingatkan bahwa aspek lokalitas dan tema yang sesuai dengan konteks setempat akan ikut menentukan kesuksesan KMP. “Misalnya ada desa penghasil kacang tanah dan masyarakat juga pengrajin usaha olahan kacang tanah. Maka KMP harus menjadi bagian dari pengembangan usaha kacang tanah di desa tersebut. Di Gorontalo ada desa-desa dengan ciri khas kegiatan usaha masing-masing,” kata anggota DPR dari daerah pemilihan Gorontalo tersebut.

 

Di desa lain, kata Gobel, bisa saja yang dikembangkan adalah pertanian dan usaha pengolahan pisang karena di desa tersebut cocok untuk tanaman pisang atau sudah ada tradisi usaha olahan pisang. “Atau bisa pula untuk usaha air kemasan atau air isi ulang karena suatu daerah kesulitan mendapatkan air tanah sehingga harus dibuatkan sumur bawah tanah dengan kedalaman tertentu. Hal ini terjadi di daerah berbatu atau di pulau terpencil. Hal-hal seperti ini harus menjadi pertimbangan dalam pengembangan KMP. Desa di Indonesia itu kondisinya sangat beragam,” katanya.

YouTube player