Rachmat Gobel: Melindungi Konsumen akan Perkuat Industri dan Untungkan Negara
Kini, kata Gobel, ada contoh yang lebih besar yaitu mobil Listrik atau electric vehicle. Saat ini masuk banyak merk mobil listrik dan motor listrik karena pemerintah memberikan insentif yang sangat besar. Hal ini yang membuat masyarakat ingin membeli karena harganya menjadi murah. Selain itu juga mendapat fasilitas bebas melintas di area ganjil-genap. “Tapi apa yang terjadi? Ada yang terbakar. Ini kita tidak pernah dengar siapa tanggung jawab. Apa follow up dari kebakaran itu?” katanya. Hingga kini, katanya, pemerintah belum mengeluarkan pendapat apapun. Padahal lazimnya ada penarikan atau dilakukan hold sampai ada hasil audit yang objektif.
Selain itu, kata Gobel, ada sejumlah konsumen motor listrik juga mengeluh karena belum satu tahun sudah tidak bisa digunakan lagi. “Belum lagi, salah satu mobil listrik yang ada di Indonesia, yang sudah dijual, di China-nya perusahaannya dipailitkan. Ada kan? Saya tidak sebut mereknya. Bagaimana langkah Indonesia soal ini? Karena ini merugikan industri dalam negeri kita juga nantinya. Konsumennya juga rugi. Semua ini siapa yang bertanggung jawab?” katanya.
Gobel mengingatkan, selain merugikan konsumen dan industri, masalah mobil listrik ini juga merugikan negara. “Karena pemerintah sudah memberikan insentif,” katanya. Negara, katanya, juga rugi karena rongsokan kendaraan yang gagal itu kemudian menjadi limbah. Ia mengingatkan barang impor harus barang yang berkualitas dan harus lebih baik daripada produk dalam negeri. “Jangan justru yang lebih buruk dari produk kita sendiri,” katanya.
(*)

Tinggalkan Balasan