Jakarta, Rakyat News – Menko Maritim Luhut Pandjaitan mengundang Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF), Ms. Christine Lagarde mengunjungi Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Cilincing, guna berdialog langsung dengan para pedagang disana.

“Saya ajak Ibu Lagarde ke sini karena kami tidak ingin menunjukkan situasi yang baik-baik saja. Kami persilakan beliau melihat yang sangat bagus, menengah dan masyarakat kelas bawah. Kita serahkan kepada beliau untuk membuat kesimpulan sendiri tentang Indonesia,” ujar Menko Luhut saat ditanya apa tujuannya mengundang Ms. Lagarde berkunjung ke Cilincing.

Ms. Lagarde yang didampingi Gubernur BI Agus Martowardojo menanggapi positif dan sependapat bahwa ia ingin melihat kehidupan masyarakat yang sebenarnya, yaitu dengan melihat langsung dimana masyarakat bekerja.

“Saya senang bisa bertemu banyak perempuan yang bekerja di tempat ini,” katanya.

Setelah mengunjungi TPI Cilincing, Menko Luhut lalu mengajak Ms. Lagarde melihat suasana sungai Cilincing yang dulunya penuh dengan sampah dan kini telah menjadi lebih baik.

“Kami memulai proyek pembersihan sungai ini sejak tahun lalu. Tadinya sungai ini mirip lautan sampah dan kini sudah lebih baik. Kami mengolah plastik-plastik yang diambil dari sungai untuk dijadikan lapisan aspal seperti yang kita injak ini,” terang Menko Luhut kepada Ms. Lagarde, yang menyatakan kekagumannya terhadap teknologi tersebut.

Ms. Lagarde kemudian mengatakan, sebagai seorang yang sangat peduli pada masalah lingkungan dan mencintai kehidupan air, ia mendukung apa yang dilakukan pemerintah untuk proyek pembersihan kali dan sungai.

“Kita harus bisa menjaga kehidupan di dalam air. Tidak boleh membuang ke sungai sampah plastik, kertas dan lain-lain karena itu membunuh, dan itu tidak baik untuk bagi kehidupan,” tanggapnya.

Pada kesempatan tersebut Menko Luhut juga menceritakan bahwa pemerintah, pemerintah daerah dan berbagai pihak terkait sedang melakukan upaya pembersihan Sungai Citarum, sungai yang saat ini dinilai sebagai sungai terkotor di dunia.

“Saya jelaskan melalui video bagaimana Citarum itu dibersihkan sepanjang 269 km, dan dikerjakan tidak hanya oleh pemerintah tapi masyarakat dan TNI-Polri pun ikut terlibat. Karena ada lebih dari 27 juta orang yang hidup di sekitar sungai Citarum dan ada orang Perancis yang bernama Gary Bencheghib yang ikut mendorong (upaya pembersihan sungai), dan secara khusus memberikan perhatian betapa pentingnya kehidupan air,” jelas Menko Luhut kepada media.

Adapun, Ms. Lagarde mengunjungi Indonesia diantaranya dalam rangka menindaklanjuti kesiapan Indonesia sebagai tuan rumah IMF-World Bank Annual Meeting pada bulan Oktober tahun ini.

Saat ditanya apa pendapatnya tentang persiapan pertemuan tersebut, Ms. Lagarde mengatakan persiapan sudah dilakukan dengan sangat baik.

“Kami berharap bahwa pertemuan akan berlangsung dengan sangat baik dan kami berharap Indonesia akan menunjukkan sebagai negara tuan rumah yang baik kepada para tamu yang datang. Dan kita juga terus melakukan berbagai upaya untuk membersihkan segala sesuatu yang berhubungan dengan lingkungan. Baik untuk tanah, laut, pasir, pantai segala sesuatunya ini akan membuat berlangsung lama. Kerjasama yang terjalin dengan sangat baik antara IMF dan pemerintah Indonesia dan kepimpinan Menteri Luhut, saya sangat yakin pertemuan yang sangat berlangsung sukses,” kata Ms. Lagarde.

Ia menambahkan dari apa yang dilihatnya, Indonesia telah melakukan kemajuan yang cukup pesat dalam pembangunan, sejak pertama kali ia datang ke Indonesia pada tahun 1995.

Menjaga Lingkungan

Selepas dari TPI Cilincing, rombongan mengunjungi SDN 03 dan 06 Cilincing yang berjarak sekitar 500 meter. Di tempat ini, Ms. Lagarde dan rombongan disambut ratusan murid dan guru yang melakukan berbagai atraksi seperti marching band, pencak silat dan lagu-lagu.

Pada sambutannya, Menko Luhut menyemangati murid-murid untuk belajar yang giat agar bisa menjadi pribadi yang sukses seperti Ms. Lagarde.

“Anak-anak belajar dari Ibu lagarde ini, seorang perempuan yang bisa jadi Direktur Pelaksana dari IMF di Washington. Kenapa bisa? Karena ia belajar dan ia disiplin. Kalian bisa apa tidak menjadi seperti dia? Pasti bisa juga. Sekarang kita semua harus kerja keras, dari mulai anak-anak sampai kepada Presiden. Presiden juga bisa dicontoh, karena beliau sosok yang sederhana dan jujur,” ujar Menko Luhut dalam sambutannya yang disambut tepukan dari ratusan murid-murid di lapangan sekolah tersebut.

Menko Luhut menekankan pentingnya menjaga lingkungan dengan tidak lagi membuang sampah sembarangan atau ke sungai. Sungai Cilincing yang tadinya sangat kotor dan jorok telah dibersihkan dan sekarang adalah tugas para murid dan masyarakat sekitarnya untuk menjaga kebersihannya. Jalannya pun sudah dilapisi dari aspal campur plastik. Untuk itu Menko Luhut meminta para murid, guru dan masyarakat untuk menjaga dan memelihara kebersihan Cilincing.

“Ibu Lagarde ini datang kesini untuk mendorong pendidikan supaya baik, tadi pesan beliau kepada anak-anak yaitu selalu menjaga kebersihan. Seperti yang selalu kita serukan bahwa plastik itu berbahaya, jadi jangan buang plastik ke sungai karena itu dapat berdampak tidak baik. Jadi anak-anakku sekalian, bilang sama Ibunya di rumah, Ibu jangan buang sampah ke laut, nanti sampahnya dimakan ikan, dan kalau ikan dimakan kita, kita bisa cacat,” ujar Menko Luhut.

Ms. Lagarde dalam sambutannya mengatakan, kekagumannya atas berbagai atraksi yang telah dipertunjukkan oleh para murid dan mengapresiasi para guru yang telah mendidik murid-murid di sekolah.

“Saya akan berikan rasa hormat saya kepada para guru, karena saya tahu betapa kerasnya seorang guru harus bekerja untuk mengajar anak muridnya, ‘bravo’ untuk para guru. Kalian pasti akan selalu mengenang kalian. Saya akan mengatakan satu hal, saya yakin bahwa kelak anda akan menjadi seorang pemimpin, seorang yang akan mencapai cita-citanya, tapi untuk mencapai hal itu kita semua harus mau berusaha untu lebih displin dalam bekerja,” kata Ms. Lagarde di hadapan para murid dan guru.

Senada dengan Menko Luhut, ia meminta para murid dan guru untuk mencintai lingkungan dan merawatnya.

“Selain kerja keras, kalian harus tetap merawat lingkungan, terutama sungai, wilayah sekitara kalian, sekolah kalian, desa anda dan semuanya. Jadi tidak boleh ada lagi sampah plastik di dalam sungai. Ini hal yang sangat serius sekali karena akan berdampak sangat buruk sekali bila sampah plastik itu sampai ke laut dan dimakan ikan. Tugas kalian adalah melindungi kehidupan,” ujarnya.

Usai meninjau sekolah Menko Luhut, Ms Lagarde dan Gubernur BI melakukan makan pagi di daerah pantai Ancol, dilanjutkan dengan meninjau daerah sekitar pantai Ancol.

Menko Luhut dan Ms. Lagarde menyapa masyarakat yang berada disana serta sempat menyaksikan seorang pembersih pantai sedang bekerja.

Ms. Lagarde menyampaikan penghargaannya kepada petugas pembersih tersebut. Ms. Lagarde melanjutkan perjalanannya ke Yogyakarta untuk memberikan kuliah umum di Universitas Gajah Mada. (*)