RAKYAT NEWS, BEKASI – CEO Lippo Group, James Riady, menegaskan bahwa proyek Meikarta bukanlah proyek mangkrak seperti yang banyak diberitakan.

Ia memastikan pembangunan tetap berjalan dan tidak ada konsumen yang dirugikan. Menurut James, keterlambatan penyerahan unit hanya bersifat sementara karena proyek tersebut sangat besar dan kompleks, serta sempat mengalami kendala setelah mitra asing mundur dari kerja sama.

“Dan juga saudara-saudara dari media yang meninjau bisa melihat ini bukan proyek yang mangkrak. Ini satu proyek yang besar meliputi total 5.000 hektare. Dan Meikarta ini hanya satu bagian kecil dan tidak mangkrak,” kata James, dikutip dari detikcom, di Meikarta, Bekasi, Selasa (22/7/2025).

“Tapi karena banyak masalah, mereka (China) meninggalkan Indonesia. Mau tidak mau Lippo ikut terjun masuk untuk menyelesaikan. Kalau bicara story-nya tuh seperti itu,” jelasnya.

James juga menegaskan tidak ada satu pun konsumen yang dirugikan terkait keterlambatan pembangunan hunian Meikarta.

Menurutnya, jadwal penyerahan hanya mengalami penundaan sekitar 2-3 tahun demi penyelesaian pembangunan secara menyeluruh.

“Di dalam penyelesaian ini ada satu kesepakatan antara semua pembeli, yang ambil 20.000 (unit), yang sepakat bahwa tidak ada orang yang dirugikan. Tidak ada satu pihak pun yang dirugikan,” ujar James.

Meski muncul kabar adanya kasus refund dari sejumlah konsumen Meikarta, James menilai jumlahnya sangat kecil jika dibandingkan dengan konsumen yang telah menerima unitnya.

James menambahkan bahwa jumlah konsumen yang melakukan refund bahkan tidak sampai 1 persen dari total konsumen Meikarta.

“Sekarang apa yang pertama masuk ke kementerian 34 kasus, itu menunjukkan 0,2% dari total penjualan. Jadi bukan 50%, bukan 60%, bukan 10%, tapi 0,2%. Sampai sekarang pun akhirnya menjadi 132 kasus kan, itu pun juga tidak sampai 1%,” paparnya.

YouTube player