Dalam kunjungan kerja ini, Mendes Yandri bersama Wamendes Ahmad Riza Patria, Dirjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Haeru Rahayu, dan Bupati Pati Sudewo juga melakukan panen ikan nila salin di Desa Dororejo Kecamatan Tayu Kabupaten Pati. Meskipun hasil ikannya dinilai baik namun ada tiga kendala yang dievaluasi untuk tahap berikutnya.

Tiga kendala tersebut berkaitan dengan pakan, teknis, dan pemasaran hasil panen yang langsung direspons Kemendes PDT dan KKP.

Para petambak akan diberi pelatihan langsung dari ahlinya dan disambungkan dengan pembeli yang tepat tanpa perantara sehingga harga ikan tidak akan merugikan masyarakat saat panen raya.

“Memang perlu pendampingan dan pemberdayaan. Kami datang ke sini bukan hanya untuk melihat tapi juga berpikir ke depan termasuk untuk pakan, teknis, dan pemasarannya. Ini perlunya kolaborasi termasuk hilirisasi jadi hasil panen akan kita pikirkan. Jadi produk di desa bisa kita maksimalkan,” kata Mendes Yandri.

Beberapa langkah ini penting karena nila salin merupakan jenis ikan nila air tawar melalui inovasi dan rekayasa teknologi yang dibudidayakan di air payau.

Keunggulannya banyak di antaranya tahan terhadap kadar garam tinggi, peluang komoditas ekspor, siklus budidaya lebih singkat karena perubahannya cepat, dan harga relatif stabil.

YouTube player