RAKYAT NEWS, JAKARTA – Kader Marhaen, Nova Andika menyatakan bahwa publik dibuat terkejut setelah DPR RI menyetujui permintaan pertimbangan Presiden Prabowo Subianto terkait pemberian abolisi kepada Tom Lembong dan amnesti kepada Hasto Kristiyanto.

Pelaksanaan bimbingan teknis (bimtek) untuk seluruh anggota DPRD dan DPR RI dari PDI Perjuangan telah selesai dilaksanakan di Sanur, Bali, pada Kamis (31/7/2025).

Acara besar salah satu partai politik terbesar di Indonesia ini kemudian dilanjutkan dengan Kongres PDI Perjuangan yang dihadiri oleh pengurus inti partai daerah dari seluruh Indonesia pada Jumat (1/8/2025).

“Kamis malamnya publik dikejutkan dengan Pengumuman Pimpinan Parlemen Sufmi Dasco beserta Pemerintah Menteri Hukum Andi Atgas tentang pemberian Amnesty kepada Hasto & Abolisi kepada Tom Lembong,” imbuh Nova.

Mengenai hal ini, Nova berharap agar ke depan seluruh elit, kader, pimpinan, dan pengurus partai politik lebih mendisiplinkan diri dan menjaga marwah partai dari perilaku koruptif yang dapat mencemarkan nama dan keluarga besar partai aliran marhaenisme.

“Jaga Marwah Partai, jangan sampai nila setitik rusak susu sebelanga”, Tegas Nova Andika dari Perhimpunan Ultra Marhaen.

Nova menilai bahwa Kongres Partai yang digelar selain mengukuhkan Ibu Megawati sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan periode 2025-2030, juga diharapkan menghasilkan susunan pengurus yang berisi orang-orang muda yang segar, memiliki rekam jejak kapabel, jujur, bersih dari korupsi, merepresentasikan unsur mayoritas penduduk, sosok inklusif dan berintegritas, serta mengedepankan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi.

Menurut Nova, keputusan Presiden Prabowo dalam menerbitkan amnesti dan abolisi baru-baru ini menjadi evaluasi penting bagi jajaran penegak hukum agar aparat hukum tidak lagi diintervensi oleh kepentingan politik yang liar dan destruktif.