RAKYAT.NEWS, MAKASSARKALLA mendukung langkah pemerintah dalam meningkatkan kualitas ekosistem hutan mangrove melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) yang ramah lingkungan dan berkelanjutan di Sulawesi Selatan (Sulsel).

Muhammad Kharji Muhajir, Corporate Communication Senior Officer KALLA, mengungkapkan peran penting pihaknya melalui salah satu program CSR khususnya dalam budidaya mangrove yang dilaksanakan di Desa Tekolabbua, Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep).

Ia menjelaskan program yang telah berlangsung selama 3 tahun ini memiliki luas wilayah dengan total areal tanam mangrove di Tekolabbua seluas 24 hektare dengan panjang 6,5 kilometer. Sementara, realisasi hingga 2024 sudah tertanam 9,4 hektare.

“Jadi kita fokusnya di tahun ini Community Development, saat ini yang sudah berjalan dari 3 tahun terakhir itu adalah pemberdayaan aksi mangrove lestari yang kita lakukan di Pangkep, itu kayak penanaman mangrove di Desa Tekolabbua, Kabupaten Pangkajene Kepulauan itu kita punya lahan sekitar 24 hektare yang kita tanamkan bibit mangrove di situ,” ujar Kharji Muhajir saat dihubungi melalui telepon, Sabtu (2/8/2025).

Kharji yang kerap disapa Aji ini juga mengatakan, bahwa program yang bernama “Aksi Mangrove Lestari” tersebut tentunya meilbatkan peran masyarakat, baik dalam hal penanaman hingga edukasi terkait budidaya mangrove yang dapat bermanfaat untuk warga sekitar.

“Jadi nama programnya itu Aksi Mangrove Lestari, tapi selain menanam mangrove di situ kita melakukan pemberdayaan masyarakat, di mana kelompok tani kita edukasi untuk melakukan penanaman mangrove terkait manfaat mangrove dan kenapa kalau mereka misalnya membudidayakan mangrove ini akan bermanfaat bagi lingkungan hidup di situ,” kata Aji.

Ada pun beberapa activity yang dihadirkan KALLA dalam program ini, kata Aji, di antaranya sosialisasi program dan pembentukan kelompok tani, pembuatan pusat edukasi hingga pembibitan mangrove, aksi konservasi penanaman mangrove, pemberdayaan ekonomi kelompok serta edukasi lingkungan hidup hingga penguatan kelembagaan serta kolaborasi dan kemitraan stakeholder yang meliputi pemerintah daerah, private sector, akademisi dan NGO.

YouTube player