Karena itu, demikian Anin, pengusaha Indonesia harus tangguh dan memiliki wawasan global. Pelaku bisnis harus tahan banting dalam menghadapi semua situasi, sesulit apa pun. Dalam menghadapi kondisi ekonomi yang semakin sulit, para pelaku bisnis harus bisa mengembangkan usahanya, minimal mampu mempertahankan usaha, tidak ada PHK. “Inilah yang disebut pengusaha pejuang,” ujar Anin.

Berasal dari kata Latin “retrahere” yang artinya menarik kembali atau mundur, retret adalah waktu yang sengaja disisihkan oleh seseorang atau organisasi untuk keluar dari rutinitas sehari-hari untuk melakukan refleksi, evaluasi, dan membuat perencanaan strategis serta membangun kebersamaan.

Retret di Lembah Tidar yang diikuti oleh para pengurus Kadin se-Indonesia adalah sebuah penyegaran dan konsolidasi internal untuk memperkuat keterpaduan gerak bersama guna ikut menyukseskan program pemerintah, mendorong investasi, membuka lapangan pekerjaan, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan menciptakan pemerataan.

Mengutip begawan ekonomi Indonesia, Prof Dr Soemitro Djojohadikoesoemo, Anin mengatakan, kedaulatan politik takkan berarti tanpa kedaulatan ekonomi. Dunia usaha harus berjiwa juang, mandiri, dan berpijak pada bumi Pancasila.

Ada lima tujuan retret para pengurus Kadin di Lembah Tidar, yakni, pertama, meningkatkan wawasan kebangsaan para pemimpin dunia usaha. Kedua, menyelaraskan visi Kadin dengan arah pembangunan nasional. Ketiga, menumbuhkan kesadaran kolektif bahwa dunia usaha adalah bagian dari sistem pertahanan semesta. Keempat, mendorong kontribusi dunia usaha dalam pembangunan berkelanjutan dan ketahanan nasional. Kelima, memperkuat konsolidasi Kadin hingga ke kabupaten dan kota.

Untuk pertama kali para pengusaha masuk barak. “Ini bukan untuk menjadi tentara. Tapi, ada nilai yang dapat dipelajari para pengusaha, yakni semangat juang seperti tentara tempur,” ungkap Anin.

Para peserta retret diberikan berbagai materi ekonomi, politik, dan wawasan kebangsaan. Materi ekonomi berfokus pada empat program quick win gotong royong kadin-pemerintah, yakni program Makan Bergizi Gratis (MBG), Klinik Gotong Royong untuk pemeriksaan kesehatan gratis, Pembangunan Tiga Juta Rumah, termasuk lewat renovasi rumah tak layak huni, dan program Pengiriman Pekerja Migran.

YouTube player