RAKYAT NEWS, JAKARTA – Hasto Kristiyanto kembali resmi menjabat sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan untuk periode 2025–2030.

Dengan pelantikan ini, Hasto mencatatkan diri sebagai Sekjen terlama dalam sejarah PDIP setelah dipercaya memimpin posisi strategis tersebut selama tiga periode berturut-turut.

Keputusan ini sekaligus menegaskan kepercayaan penuh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri kepada Hasto, meskipun sempat menghadapi proses hukum sebelumnya.

“Untuk posisi Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Ibu Megawati menunjuk kembali Mas Hasto Kristiyanto untuk periode 2025-2030,” kata Wasekjen PDIP, Adian Napitupulu usai acara.

Dengan pelantikan tersebut, Hasto resmi mencatatkan diri sebagai sekjen terlama dalam sejarah PDIP. Ia kini memasuki periode ketiga mendampingi Megawati.

Hasto pertama kali diangkat sebagai sekjen pada tahun 2015, menggantikan Tjahjo Kumolo yang saat itu diangkat menjadi Menteri Dalam Negeri di kabinet Presiden Joko Widodo. Kemudian, pada Kongres V PDIP tahun 2019 di Bali, ia kembali dipercaya mengemban jabatan yang sama.

Rekor masa jabatan Hasto belum tertandingi oleh para pendahulunya selama PDIP dipimpin Megawati. Tokoh-tokoh senior seperti Alexander Litaay yang menjabat pada 1999, Soetjipto Soedjono pada 2000, Pramono Anung, hingga Tjahjo Kumolo, semuanya hanya menjabat satu periode.

Selama menjalani proses hukum dalam kasus dugaan suap yang melibatkan Harun Masiku, Hasto tetap menyandang jabatan sekjen.

Bahkan saat itu, Megawati mengambil alih tanggung jawab kesekjenan tanpa menunjuk pejabat pengganti, hingga akhirnya Hasto memperoleh amnesti dan bebas.

Adian menjelaskan bahwa alasan Megawati kembali mempercayakan posisi sekjen kepada Hasto adalah karena keyakinan dan kepercayaan terhadap dirinya.

Ia menambahkan bahwa keputusan tersebut sekaligus mempertegas bahwa permasalahan hukum yang pernah dihadapi Hasto bukanlah penghalang.

“Tentunya banyak pertimbangan-pertimbangan yg sangat beragam. Tapi kesimpulannya satu, ketua umum percaya pada Pak Hasto. Ada pertimbangan lain, ada pasti banyak, tapi kepercayaan itulah yang membuat ketua umum di luar sepengetahuan kita langsung menetapkan nama, Pak Hasto,” kata Adian dalam jumpa pers di kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis (14/8/2025).

YouTube player