CANBERRA, AUSTRALIA – Udara Canberra masih sejuk saat Gedung Gulgana, Fairbairn, dipenuhi para pejabat kesehatan dari dua negara. Di ruangan yang elegan namun hangat itu, sebuah momen bersejarah tercipta—pembukaan Inaugural Internship Program and Regulatory Cooperation antara Therapeutic Goods Administration (TGA) Australia dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia.

Di hadapan pejabat senior Australia, termasuk Professor Anthony Lawler, Deputy Secretary sekaligus Kepala TGA, serta perwakilan Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT), Prof. Taruna Ikrar, Kepala BPOM RI, berdiri dengan penuh keyakinan, pada Senin (25/8/2025). Ucapannya sederhana, namun sarat makna.

“Hari ini menandai tonggak penting dalam perjalanan panjang kerja sama kita,” ujar Prof Taruna.

Program ini bukan hanya tentang pelatihan teknis. Bagi Prof. Taruna, internship bersama TGA adalah simbol dari visi bersama untuk memperkuat ilmu regulasi (regulatory science) dan sistem kesehatan publik di kawasan Indo-Pasifik.

“Program ini merupakan kelanjutan alami dari perjalanan kolaborasi kita. Dari lokakarya teknis, pelatihan bersama, hingga dialog berkesinambungan dalam kerangka Indo-Pacific Regulatory Strengthening Program,” ujar Taruna.

Sebanyak enam profesional BPOM yang berada di tahap pertengahan karier akan menjalani pengalaman langsung di lingkungan kerja TGA. Mereka tidak hanya belajar teori, tetapi juga terjun dalam aktivitas sehari-hari: mulai dari pharmacovigilance, marketing authorisation, hingga penguatan sistem regulasi.

Menjawab Tantangan Era Inovasi Kesehatan

Prof. Taruna menegaskan bahwa dunia tengah berada di persimpangan perubahan. Dari obat biologis, vaksin, terapi sel dan gen, hingga perangkat medis yang terintegrasi kecerdasan buatan—semuanya menuntut otoritas regulasi bergerak lebih lincah, kompeten, dan saling terhubung.

“Inilah alasan mengapa program seperti ini sangat penting. Karena di tengah tantangan kesehatan global, baik rutin maupun darurat, jaringan kepercayaan yang kuat dapat membuat perbedaan nyata,” ujarnya.

YouTube player