RAKYAT.NEWS, LUWU UTARA – Kejadian kebocoran pipa minyak yang berdampak pada sejumlah desa di Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur, menjadi sebuah tantangan yang memerlukan kebersamaan semua pihak.

Mulai masyarakat hingga pemerintah, dari tenaga teknis hingga dukungan perusahaan, semua bergerak dengan hati untuk mempercepat pemulihan.

Semangat gotong royong ini mencerminkan nilai luhur bangsa Indonesia: menghadapi bencana bersama, dan bangkit bersama.

Melihat kejadian ini, masyarakat dari desa-desa terdampak tidak tinggal diam. Mereka dengan sukarela turun membantu pembersihan titik-titik terdampak bersama tim teknis di lapangan.

Hingga hari keenam, warga dari Langkea Raya, Lioka (Dusun Malindoe), Baruga, Matompi, dan Timampu ikut serta dalam pemulihan bantaran sungai dan sawah.

PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) mendukung upaya ini dengan memastikan seluruh kegiatan dilakukan sesuai standar keselamatan, membekali masyarakat dengan pembekalan yang sesuai keperluan di lapangan sehingga semangat gotong royong tetap berjalan dengan aman.

“Sebagai warga kampung di sini, kami merasa terpanggil untuk ikut membantu agar pemulihan lebih cepat. Ini kampung kami, mari kita jaga bersama. Kami percaya PT Vale juga hadir sebagai bagian dari kehidupan di sini,” ujar Batteng, warga Longkea Raya.

Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam, menyampaikan apresiasi atas semangat kebersamaan yang ditunjukkan masyarakat, pemerintah, dan PT Vale di konferensi pers yang diadakan di kantor Camat Lioka yang dihadiri oleh puluhan masyarakat.

“Kami melihat sendiri bagaimana kolaborasi terjalin di lapangan. Laporan sementara menunjukkan bahwa lima desa terdampak. Namun, penyebab kejadian masih dalam proses investigasi oleh tim ahli dan mengumumkan bahwa bencana kebocoran pipa minyak Marine Fuel Oil (MFO) sejak hari pertama sampai 14 hari kedepan yakni 5 September 2025 akan dintinjau kembali,” kata Irwan.

YouTube player