RAKYAT NEWS, JAKARTA – Aktivis dan tokoh muda asal Sulawesi Selatan, Andi Yuslim Patawari (AYP), menyoroti dinamika demonstrasi yang terjadi di Jakarta sejak beberapa hari terakhir hingga Jumat ini, 29 Agustus 2025. Ia menilai keamanan, keselamatan dan ketertiban publik harus lebih diutamakan.

“Pertama-tama, saya sampaikan turut berduka cita atas korban meninggal saudara sebangsa kita, Affan Kurniawan. Semoga almarhum diterima di sisi Allah SWT, keluarga tetap tabah serta korban luka lainnya segera disembuhkan,” ujar Andi Yuslim Patawari dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (29/8/2025). Dia juga berharap jajaran Polri, termasuk Brimob melakukan salah jenazah di markas untuk almarhum usai ibadah salat Jumat.

Untuk aparat keamanan, secara khusus AYP meminta personel Brimob yang berjaga di titik keramaian segera ditarik kembali ke markas. Menurutnya, langkah ini penting agar situasi tidak semakin memanas dan masyarakat merasa lebih tenang.

“Brimob perlu ditarik ke markas demi menjaga kondusivitas publik. Kehadiran pasukan bersenjata di tengah demonstrasi bisa memicu ketegangan baru,” ujar Andi Yuslim Patawari dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (29/8/2025).

Selain itu, AYP juga mengingatkan komandan Polri di lapangan agar bersikap lebih bijak. Ia menekankan pentingnya mengikuti arahan komando atasan untuk menghindari tindakan berlebihan yang merugikan masyarakat.

“Komandan dan personel di lapangan harus patuh pada perintah atasan. Jangan sampai ada keputusan sepihak yang bisa memicu gesekan dengan warga,” tegas mantan Ketua DPP KNPI ini.

Atensi ini disampaikan Andi Yuslim Patawari menyusul insiden rantis Brimob yang menabrak dan melindas seorang pengemudi ojek online hingga meninggal dunia. Peristiwa tersebut tengah mendapat sorotan publik dan menjadi perhatian Kapolri yang telah meminta maaf kepada keluarga korban.

AYP yang juga akademisi dan Wakil Rektor IV Universitas Jakarta ini menilai tragedi itu harus menjadi pelajaran penting bagi aparat. Menurutnya, tindakan represif berlebihan hanya akan mencederai kepercayaan masyarakat terhadap institusi penegak hukum.

“Polisi memiliki tugas menjaga keamanan, bukan menambah keresahan. Karena itu, aparat wajib menunjukkan sikap humanis agar demokrasi tetap berjalan sehat,” ujar Doktor Ilmu Pertanian alumni Universitas Padjadjaran (Unpad) ini.

Lebih jauh, AYP yang juga Sekjen DPP Partai Perindo mengajak masyarakat tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi isu yang beredar. Ia menekankan pentingnya menjaga persatuan di tengah situasi politik yang sensitif.

“Kita berharap, masyarakat tidak terprovokasi karena dalam situasi demonstrasi seperti ini ada kepentingan-kepentingan yang muncul dan merusak situasi keamanan yang kita jaga bersama. Partai Perindo percaya bahwa aspirasi rakyat bisa tersampaikan dengan damai tanpa kekerasan,” pungkasnya.

YouTube player