Udang Indonesia Terkontaminasi, Pengamat: Benahi dan Moderninasi Laboratorium KKP
Tujuan lain modernisasi laboratorium kita, menurut Darwis, sebagai “value added” dan “marketing tool”. Dimana hasil uji dari laboratorium berstandar internasional dapat menjadi alat pemasaran yang powerful.
Eksportir dapat menyertakan sertifikat analisis yang menunjukkan bahwa produk mereka bebas dari residu berbahaya dan patogen. Ini menjadi keunggulan kompetitif (competitive advantage) di pasar global yang semakin ketat.
Selain itu, terciptanya brand image “Indonesia Quality”. Konsisten menghasilkan produk yang aman dan berkualitas tinggi akan membangun merek Indonesia sebagai penghasil produk kelautan dan perikanan premium yang terpercaya.
Pada bagian akhir Darwis mengatakan bagi pemerintah dalam hal ini KKP membenahi laboratorium karantina bukanlah proyek infrastruktur biasa. Tapi ini adalah investasi strategis.
Yang tujuannya pertama, melindungi devisa negara dari kerugian akibat penolakan ekspor. Kedua, melindungi reputasi bangsa di mata komunitas global.Ketiga, melindungi industri domestic dari embargo dan wabah penyakit. Keempat, meningkatkan nilai ekspor dengan menjual produk yang lebih aman, berkualitas, dan dipercaya.
“Tanpa laboratorium karantina yang berstandar maju, ekspor udang dan biota Indonesia ibarat “berjudi”,” katanya mengingatkan.
Kita berharap produk kita lolos pemeriksaan di negara tujuan, tanpa memiliki bukti ilmiah yang kuat di dalam negeri.
“Namun dalam perdagangan global modern yang ketat, strategi seperti ini sangat berisiko dan pasti akan berujung pada penolakan yang merugikan,” tegasnya. ***

Tinggalkan Balasan