Prof Nasaruddin mengingatkan mahasiswa tidak cukup hanya menempuh kurikulum formal, tetapi juga perlu mengembangkan talenta spesifik di luar ruang kelas. Dirinya mencontohkan peradaban Islam masa lalu yang melahirkan “Baitul Hikmah,” sebuah pusat ilmu yang melahirkan para penemu besar.

Prof. Nasaruddin mengutip sejarah bagaimana para nabi memberikan penghargaan kepada pengetahuan. Respon seorang nabi yang menghadiahkan para penemu, katanya, menunjukkan bahwa ilmu adalah bagian dari jalan ibadah.

“Rahasia kesuksesan dunia Islam adalah bersahabat dengan alam. Para ilmuwan Islam tidak melihat alam sebagai obyek untuk dieksploitasi, tetapi sebagai partisipan dalam perjalanan ilmu,” jelas Prof Nasaruddin.

Dalam penutup tausiah, Prof. Nasaruddin Umar menegaskan bahwa perguruan tinggi seperti Unhas harus terus mengembangkan semangat integrasi ilmu pengetahuan dan agama.

Dengan demikian, Indonesia dapat melahirkan generasi berdaya saing global, namun tetap berpijak pada iman dan moralitas yang kokoh.

Kegiatan ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Ust. Das’ad Latif. Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung lancar dan hikmah hingga pukul 15.35 Wita. (*)

YouTube player