Perkokoh Moral dan Spiritual Warga Desa, Mendes Yandri Teken MoU dengan BKMT
RAKYAT NEWS, JAKARTA – Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto menilai, majelis taklim amat penting untuk memperkokoh nilai moral dan spiritual warga desa sebagai sarana pendidikan agama non-formal yang menanamkan nilai-nilai kebaikan, serta membentuk karakter mulia melalui kajian rutinnya.
Menurutnya, majelis taklim amat efektif membentengi moral warga desa, agar generasi muda di desa khususnya terbebas dari pergaulan buruk dan menjaga ketangguhan diri melalui jalan spiritualitas.
“BKMT (Badan Kontak Majelis Taklim) ini punya peran strategis tentang pemberdayaan umat. Sebab di desa hari ini banyak persoalan yang semakin rumit, dan ini perlu kerjasama dan komitmen kita, misalnya narkoba yang merajalela,” jelas Mendes Yandri saat menghadiri acara muktamar Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) sekaligus penandatanganan MoU antara Kemendes PDT dan BKMT, di Gedung Asrama Haji Jakarta Timur, Jumat (26/9/2025).
“Siapa yang jadi korban? Anak-anak kita, cucu-cucu kita. Juga tidak jarang ada oknum Kepala Desa yang kena, ada tokoh masyarakat yang kena,” imbuhnya.
Mendes Yandri menambahkan, pesatnya kemajuan teknologi sekarang ini, banyak dari warga desa yang terjerat kasus-kasus kenakalan remaja seperti melakukan mengonsumsi obat-obatan terlarang seperti narkoba dan sejenisnya, khususnya kalangan remaja.
Di sini lah peran Majelis Taklim punya peran penting bagi warga desa dan para remajanya agar dapat merubah sikap, emosi, persepsi bahkan perilakunya. Karenanya Majelis Taklim amat perlu turut hadir memberikan bimbingan dan tuntunan sebagaimana anjuran para ulama dan pendahulu bangsa ini.
“Bagaimana dakwah BKMT ini bisa ikut berkontribusi menanggulangi peredaran narkoba Bapak Ibu, yang hari ini para bandarnya itu semakin canggih. Makanya kita tidak boleh kalah dengan bandar-bandar yang kurang ajar itu,” papar mantan Wakil Ketua MPR RI itu.
Mendes Yandri juga menegaskan, agar dakwah oleh majelis taklim bisa mengubah generasi di desa melalui pendekatan yang relevan. Misalnya memanfaatkan media digital dan kearifan lokal, serta berinteraksi tatap muka, dan dilibatkan pada kegiatan-kegiatan sosial.
Majelis taklim yang terdiri dari mayoritas kaum perempuan itu punya peran penting sebagai pendidik pertama dan utama bagi generasi di desa. Melalui peran ini, ibu-ibu majelis taklim ini turut serta membantu menyembuhkan penyakit sosial dengan cara-cara yang efektif.
“Belum tentu anak-anak di desa kita itu yang salah, belum tentu. Mungkin saja dakwah kita yang belum sampai kepadanya. Mungkin pesan baik kita belum sampai kepada mereka,” beber mantan Anggota DPR RI itu.
“Tetapi jika ibu-ibu yang berbicara, ibu-ibu yang mengayomi, ibu-ibu yang berdakwah, akan lebih didengar dan ditaati oleh orang-orang yang ada di desa,” pungkasnya.
Hadir mendampingi Mendes Yandri, Dirjen PEID Kemendes PDT Tabrani, dan Staff Khusus Menteri M. Khairul Huda.

Tinggalkan Balasan