Sementara itu, Prof. Dr. Faisal Abdullah, S.H., M.Si., DFM. dari Fakultas Hukum menyampaikan apresiasi terhadap kemajuan pembangunan infrastruktur Unhas. Ia menekankan pentingnya perawatan dan pengawasan berkelanjutan agar pembangunan yang telah dilakukan tetap memberi manfaat optimal.

“Untuk RS Unhas, misalnya, sudah sangat representatif, hanya perlu perluasan area parkir agar pelayanan lebih nyaman,” jelas Prof. Faisal.

Andi Muhammad Aswin Anas, S.H., M.H., dosen FH, turut menyampaikan aspirasi mengenai penguatan sumber daya manusia. Menurutnya, masih banyak dosen dengan pendidikan S2 yang belum memperoleh kesempatan melanjutkan studi melalui beasiswa luar negeri. Ia berharap Unhas dapat mengalokasikan dana khusus untuk mendukung peningkatan kualitas SDM, terutama bagi dosen yang belum mendapatkan skema pendanaan eksternal.

Perwakilan dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis juga memberikan masukan terkait tata kelola anggaran. Ia menyarankan agar 70–80 persen anggaran difokuskan pada pengembangan SDM. Menurutnya, belanja modal Unhas sudah cukup baik, namun ke depan fokus perlu diarahkan pada peningkatan kapasitas dosen. Ia menambahkan, struktur organisasi juga perlu lebih fungsional, menempatkan orang sesuai dengan keahlian.

Masukan lain juga menyinggung pengembangan Business Center berskala nasional sebagai langkah strategis mendukung kemandirian finansial Unhas sebagai PTNBH. Inisiatif tersebut diharapkan dapat membuka peluang kolaborasi lintas disiplin di bidang Humaniora dan Ekonomi Kreatif.

Dari sisi mahasiswa, aspirasi berfokus pada persoalan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang masih menjadi tantangan serius. Mereka menyebut, masih banyak mahasiswa dari keluarga menengah ke bawah yang berisiko putus kuliah.

Diharapkan, ada reformasi pembiayaan yang lebih adil, transparan, dan berpihak kepada mahasiswa agar Unhas semakin humanis.

Selain itu, perwakilan dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik menyoroti pentingnya peningkatan fasilitas laboratorium di bidang ilmu sosial dan humaniora.