RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Senat Akademik Universitas Hasanuddin (Unhas) melanjutkan rangkaian kegiatan Penjaringan Aspirasi dan Sosialisasi Bakal Calon Rektor Periode 2026–2030.

Setelah sebelumnya digelar di Zona C, kegiatan kali ini berlangsung di Zona D (Rumpun Ilmu Humaniora) yang meliputi Fakultas Ilmu Budaya, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Hukum, dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Kegiatan penjaringan Zona D dilaksanakan di Aula Prof. Baharuddin Lopa, Fakultas Hukum, Kampus Unhas Tamalanrea, Makassar, Kamis (09/10), mulai pukul 09.00 Wita.

Acara dipandu oleh Prof. Dr. Muhammad Ali Lakatu, M.S., selaku moderator, dan dihadiri oleh pimpinan fakultas, dosen, tenaga kependidikan, serta mahasiswa dari rumpun ilmu Humaniora.

Dalam kegiatan tersebut, masing-masing bakal calon rektor menyampaikan kertas kerja berisi pokok-pokok pikiran, arah kebijakan strategis, serta rencana program kerja yang diselaraskan dengan Rencana Pengembangan (RP) Unhas 2030. Seluruh paparan menjadi bahan diskusi bersama sivitas akademika yang turut memberikan tanggapan, saran, dan masukan konstruktif.

Penjaringan aspirasi di Zona D berlangsung dinamis dan partisipatif, menampilkan beragam pandangan yang mencerminkan kepedulian terhadap penguatan Unhas di masa depan.

Salah satu dosen, Dr. Hasrullah dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, menyoroti pentingnya membangkitkan kembali posisi Unhas di panggung internasional. Dirinya menawarkan program KKN ASEAN seperti KKN Kebangsaan yang sebelumnya telah digagas. Menurutnya, program tersebut bukan hanya memberi pengalaman internasional bagi mahasiswa, tetapi juga memperkuat jejaring antaruniversitas di kawasan Asia Tenggara.

“Dulu Unhas dikenal memiliki pusat kajian ASEAN dan Pasifik yang cukup aktif. Namun, kini gaungnya mulai redup. Kita perlu menghidupkan kembali peran itu agar Unhas tetap dipandang di tingkat global,” jelas Hasrullah.

Sementara itu, Prof. Dr. Faisal Abdullah, S.H., M.Si., DFM. dari Fakultas Hukum menyampaikan apresiasi terhadap kemajuan pembangunan infrastruktur Unhas. Ia menekankan pentingnya perawatan dan pengawasan berkelanjutan agar pembangunan yang telah dilakukan tetap memberi manfaat optimal.

“Untuk RS Unhas, misalnya, sudah sangat representatif, hanya perlu perluasan area parkir agar pelayanan lebih nyaman,” jelas Prof. Faisal.

Andi Muhammad Aswin Anas, S.H., M.H., dosen FH, turut menyampaikan aspirasi mengenai penguatan sumber daya manusia. Menurutnya, masih banyak dosen dengan pendidikan S2 yang belum memperoleh kesempatan melanjutkan studi melalui beasiswa luar negeri. Ia berharap Unhas dapat mengalokasikan dana khusus untuk mendukung peningkatan kualitas SDM, terutama bagi dosen yang belum mendapatkan skema pendanaan eksternal.

Perwakilan dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis juga memberikan masukan terkait tata kelola anggaran. Ia menyarankan agar 70–80 persen anggaran difokuskan pada pengembangan SDM. Menurutnya, belanja modal Unhas sudah cukup baik, namun ke depan fokus perlu diarahkan pada peningkatan kapasitas dosen. Ia menambahkan, struktur organisasi juga perlu lebih fungsional, menempatkan orang sesuai dengan keahlian.

Masukan lain juga menyinggung pengembangan Business Center berskala nasional sebagai langkah strategis mendukung kemandirian finansial Unhas sebagai PTNBH. Inisiatif tersebut diharapkan dapat membuka peluang kolaborasi lintas disiplin di bidang Humaniora dan Ekonomi Kreatif.

Dari sisi mahasiswa, aspirasi berfokus pada persoalan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang masih menjadi tantangan serius. Mereka menyebut, masih banyak mahasiswa dari keluarga menengah ke bawah yang berisiko putus kuliah.

Diharapkan, ada reformasi pembiayaan yang lebih adil, transparan, dan berpihak kepada mahasiswa agar Unhas semakin humanis.

Selain itu, perwakilan dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik menyoroti pentingnya peningkatan fasilitas laboratorium di bidang ilmu sosial dan humaniora.

Laboratorium dianggap sebagai komponen penting dalam akreditasi program studi, sementara selama ini banyak prodi di rumpun sosial masih kekurangan fasilitas pendukung penelitian.

Aspirasi lain juga mencakup penataan lingkungan kampus, termasuk perluasan area parkir untuk mendukung konsep green campus yang nyaman dan ramah lingkungan. Hal ini dinilai penting sebagai bagian dari komitmen Unhas dalam mewujudkan kampus berkelanjutan.

Kegiatan penjaringan aspirasi Zona D Humaniora mencerminkan semangat partisipasi aktif sivitas akademika dalam proses pemilihan Rektor Unhas periode mendatang.

Berbagai masukan yang dihimpun akan menjadi bahan pertimbangan penting bagi para bakal calon rektor dalam menyempurnakan visi, strategi, dan program kerja demi kemajuan Universitas Hasanuddin. (*)

YouTube player