RAKYAT NEWS, JAKARTA – Anggota Komisi III DPR RI sekaligus Ketua MPR RI ke-15 dan Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila, Bambang Soesatyo, menegaskan Pemuda Pancasila berkomitmen penuh untuk bergerak aktif dalam mewujudkan Program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya di bidang ketahanan pangan, program makan bergizi nasional, dan penguatan ekonomi rakyat melalui Koperasi Merah Putih. Pemuda Pancasila siap menjadi kekuatan sosial yang terorganisir untuk memastikan setiap program pemerintahan Presiden Prabowo benar-benar menyentuh kehidupan rakyat di akar rumput.

“Asta Cita bukan sekadar dokumen visi politik, tetapi arah baru pembangunan yang menuntut peran aktif masyarakat. Dengan jaringan struktural hingga ke tingkat desa, Pemuda Pancasila siap menjadi motor sosial yang ikut memastikan Asta Cita berjalan nyata di lapangan, terutama dalam hal kedaulatan pangan dan peningkatan gizi rakyat,” ujar Bamsoet usai menghadiri pembukaan Musyawarah Besar (Mubes) ke-XI Pemuda Pancasila di Jakarta, Senin (27/10/25).

Hadir antara lain Ketum Pemuda Pancasila Japto Soerjosoemarno, Wakil Ketua MPR RI Abcandra Akbar dan Yorrys Raweyai, Ketum FKPPI Pontjo Sutowo, Ketum Partai Hanura Oesman Sapta Odang, Sekjen Pemuda Pancasila Arif Rahman, Ketua Pelaksana Mubes Ahmad Ali, mantan Ketua DPR RI Agung Laksono, Anggota DPR RI Robert Kardinal, Roberth Rouw, Musa Rajekshah dan Muslim.

Ketua DPR RI ke-20 dan Ketua Komisi III DPR RI ke-7 ini memaparkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras nasional pada tahun 2025 mencapai lebih dari 54 juta ton gabah kering giling, meningkat 3,2 persen dibanding tahun sebelumnya. Produksi jagung juga naik menjadi 24,6 juta ton, sementara produktivitas kedelai masih tertinggal di angka 278 ribu ton. Kondisi ini menunjukkan adanya peluang besar untuk memperkuat rantai pasok pangan nasional, terutama jika diintegrasikan dengan program makan bergizi dan Koperasi Merah Putih.
Namun, di sisi lain, angka stunting nasional masih menjadi persoalan yang harus dibenahi pemerintah. Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2024, prevalensi stunting berada di 19,8 persen, turun dari 21,6 persen pada 2022, namun masih jauh dari target 14 persen pada 2029.

YouTube player