MAKASSAR, RAKYAT NEWS – Persaudaraan Monta’ Bassi (PMB) Sulawesi Selatan memberikan klarifikasi resmi terkait pemberitaan aksi pembongkaran rumah milik Wawan Daeng Sibali di kawasan Parang Tambung, Makassar.

Dalam pemberitaan tersebut, aksi itu disebut dilakukan oleh kelompok yang mengatasnamakan “Laskar Monta Bassi.”

Menanggapi hal tersebut, DPP PMB Sulsel menegaskan bahwa organisasi mereka tidak memiliki hubungan apa pun dengan kelompok yang disebut-sebut dalam pemberitaan. PMB menyatakan tidak mengetahui dan tidak terlibat dalam peristiwa pembongkaran rumah tersebut, serta menolak keras pencatutan nama organisasinya untuk kegiatan yang berpotensi melanggar hukum.

“Kami menegaskan bahwa PMB (Persaudaraan Monta’ Bassi) tidak memiliki kaitan, baik secara organisasi maupun kegiatan, dengan kelompok yang disebut ‘Laskar Monta Bassi,’” tegas para pendiri PMB Sulsel — Alam Arsyad, Ibrahim, Nasrul, Hasbullah, dan Rezki — dalam pernyataan resmi yang dirilis pada Selasa (11/11/2025).

Pendiri PMB, Alam Arsyad, menjelaskan bahwa nama Monta’ Bassi yang digunakan organisasinya merupakan simbol persaudaraan, sosial, dan budaya, bukan untuk kepentingan kekerasan atau tindakan di luar hukum.

Ia menegaskan bahwa PMB berdiri di atas nilai-nilai solidaritas, kedamaian, serta komitmen untuk menjaga harmoni di tengah masyarakat.

“Kami berdiri di atas semangat persaudaraan dan solidaritas. PMB menolak segala bentuk kekerasan maupun tindakan main hakim sendiri dalam bentuk apa pun,” tegas Alam dalam pernyataannya.

 

Lebih lanjut, PMB menyampaikan keprihatinan mendalam atas peristiwa pembongkaran rumah yang terjadi di Parang Tambung. Mereka berharap agar masyarakat tidak salah menilai dan dapat membedakan antara organisasi resmi Persaudaraan Monta’ Bassi (PMB) dengan kelompok lain yang menggunakan nama serupa untuk kepentingan pribadi.

Pihak PMB menilai bahwa tindakan pihak-pihak yang mencatut nama organisasi telah merugikan reputasi Monta’ Bassi yang selama ini dikenal aktif dalam kegiatan sosial dan budaya di Sulawesi Selatan. Mereka meminta media dan publik untuk mengonfirmasi terlebih dahulu sebelum mengaitkan peristiwa apa pun dengan PMB.

YouTube player