Dengan sistem ini, sampah tidak dibiarkan menumpuk di jalanan atau trotoar menunggu diangkut, melainkan langsung dibawa ke tempat yang sesuai. Hal ini juga membantu mengurangi kemunculan TPS liar yang muncul akibat kebiasaan membuang sampah sembarangan saat layanan pengangkutan tidak memadai.

  • Membangun Kesadaran dan Kebiasaan Baru di Kalangan Warga

Kehadiran depo dapat menjadi simbol komitmen pemerintah lokal yang dikelola DLH Kemuning bahwa pengelolaan sampah adalah tanggung jawab bersama. Dengan adanya titik pembuangan resmi yang mudah diakses, masyarakat akan lebih terdorong untuk membuang sampah dengan benar.

  • Mengurangi Dampak Negatif: Lingkungan, Kesehatan, dan Estetika

TPS liar dan pembuangan di jalan akan menimbulkan masalah lingkungan. Sampah bisa mencemari tanah, air, hingga menyebabkan bau dan menjadi sumber penyakit seperti nyamuk dan lalat.

Dengan depo, sampah yang berada di lokasi akan dikelola, diangkut secara rutin ke TPA. Harapannya lingkungan pemukiman tidak tercemar dan estetika kota/desa tetap terjaga.

Hubungan dengan TPS, TPST, dan Sistem Pengelolaan Sampah Berkelanjutan

Dalam literatur pengelolaan sampah komunitas dan kota, dikenal beberapa istilah: TPS, TPST/TPST 3R, depo/transfer depo, hingga TPA.

  • TPS (Tempat Pembuangan Sementara): biasanya titik penampungan dalam skala kecil atau menengah.
  • TPST / TPS 3R: fasilitas yang memungkinkan pemilahan, daur ulang, dan pengolahan sampah (kompos, daur ulang, pengurangan volume) sebelum dibuang ke TPA.
  • Depo / Transfer Depo: seperti konsep yang diusulkan DLH Kemuning yang akan menjadi titik transit untuk memudahkan pengangkutan massal ke TPA.
  • TPA (Tempat Pembuangan Akhir): lokasi akhir pembuangan sampah, hasil dari sistem pengumpulan dan pengangkutan terstruktur.

Depo sampah bukanlah pengganti TPS atau TPST, melainkan pelengkap dalam rantai pengelolaan sampah. Tujuannya membantu menjembatani antara rumah tangga dengan TPA. Jika dikombinasikan dengan program 3R (reduce, reuse, recycle) dan pengangkutan rutin, maka sistem akan jauh lebih efektif dan berkelanjutan.

YouTube player