Padahal, lanjut Asep, paket proyek yang dimaksud belum tersedia secara resmi. Namun para tersangka sudah melakukan lobi-lobi dengan meminta sejumlah uang sebagai bentuk ijon proyek.

Dari praktik tersebut, KPK mencatat total uang ijon proyek yang diberikan Sarjan kepada Ade Kunang bersama-sama HM Kunang mencapai Rp9,5 miliar.

“Pemberian tersebut dilakukan dalam empat tahap melalui empat perantara,” jelasnya.

Selain itu, KPK juga mengungkap bahwa sepanjang tahun 2025, Ade Kunang menerima aliran dana dari sumber lain dengan total mencapai Rp4,7 miliar. Dana tersebut kini turut didalami oleh penyidik untuk menelusuri dugaan tindak pidana pencucian uang.

Dalam operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK, penyidik menemukan barang bukti berupa uang tunai sebesar Rp200 juta di kediaman Ade Kunang. Uang tersebut diduga merupakan sisa setoran ijon proyek tahap keempat dari Sarjan kepada Ade Kunang melalui para perantara.

“Saat OTT, kami menemukan uang tunai Rp200 juta di rumah Ade Kunang. Itu merupakan sisa setoran ijon proyek tahap keempat,” kata Asep.

Sebelumnya, KPK juga telah menyegel ruang kerja Bupati Bekasi dalam rangka kegiatan penyelidikan yang masih berlangsung. Penyegelan dilakukan pada Kamis malam (18/12/2025) di Gedung Bupati Bekasi.

Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, membenarkan adanya kegiatan penegakan hukum tersebut. Ia menyebutkan bahwa penyelidikan dilakukan secara tertutup.

“Benar, sedang ada kegiatan penyelidikan tertutup di lapangan. Masih berprogres,” kata Budi kepada wartawan, Kamis (18/12/2025).

Budi juga mengungkapkan bahwa hingga saat ini tim KPK telah mengamankan sekitar sepuluh orang terkait perkara tersebut. Namun, identitas dan status hukum pihak-pihak tersebut belum diumumkan secara resmi.

“Tim sudah mengamankan sekitar sepuluh orang,” ujarnya. (Dirham)

YouTube player