Nyeri atau ketidaknyamanan saat duduk, berjalan, atau berhubungan seksual

Pembengkakan atau kemerahan di area sekitar kelenjar

Dr. Dwi Martina, Sp.DVE juga menambahkan “Tidak semua kista menimbulkan nyeri. Beberapa pasien baru menyadarinya saat benjolan sudah cukup besar. Yang penting adalah segera memeriksakan diri jika muncul benjolan atau keputihan abnormal untuk mendapatkan penanganan tepat.”

Apakah Sering Mengalami Keputihan Bisa Sebabkan Kista Bartholin?

Ya, sering mengalami keputihan bisa menyebabkan kista Bartholin, terutama jika keputihan bersifat tidak normal.

 

“Keputihan yang tidak normal biasanya menandakan adanya infeksi di area vagina. Infeksi ini bisa menyumbat kelenjar Bartholin, sehingga cairan menumpuk dan membentuk kista. Jika dibiarkan, kista bisa membesar dan menimbulkan nyeri,” jelas dr. Dwi Martina, Sp.DVE

Faktor Risiko yang Perlu Diwaspadai

Selain keputihan abnormal, ada beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko kista Bartholin, antara lain:

Kebersihan area kewanitaan yang kurang terjaga

Penggunaan produk pembersih vagina berlebihan

Hubungan seksual tanpa perlindungan

Riwayat infeksi menular seksual

Trauma ringan di area vagina

Dr. Dwi Martina, Sp.DVE menambahkan “Banyak wanita terlalu sering menggunakan sabun pembersih kewanitaan yang justru merusak keseimbangan alami vagina. Ini bisa memicu infeksi dan meningkatkan risiko kista Bartholin.”

Cara Mencegah Kista Bartholin

Pencegahan menjadi langkah penting, terutama bagi wanita yang sering mengalami keputihan. Beberapa tips yang disarankan antara lain:

Menjaga kebersihan area kewanitaan dengan cara yang tepat

Menghindari penggunaan sabun vagina berlebihan

Mengganti pakaian dalam secara rutin

Menggunakan pakaian dalam berbahan katun

Segera memeriksakan diri jika keputihan berubah

“Memantau perubahan keputihan adalah kunci pencegahan. Jika ada perubahan warna, bau, atau frekuensi, sebaiknya segera konsultasi,” ujar dr. Dwi Martina, Sp.DVE

YouTube player