Makassar, Rakyat News – Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel, Nurdin Halid-Aziz Qahhar Mudzakkar (NH-Aziz), menaruh atensi besar terhadap penciptaan pendidikan berkualitas dan merata. Olehnya itu, pasangan nomor urut satu mencanangkan banyak program pendidikan. Meliputi jenjang pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi dengan sasasan siswa, mahasiswa, guru dan dosen.

Salah satu program pendidikan inovatif ala NH-Aziz yakni pembangunan sentra pendidikan tinggi di luar Makassar. Program itu sejalan dengan gerakan membangun di kampung demi pemerataan. NH-Aziz menginginkan perguruan tinggi tidak hanya berpusat di Makassar, tapi juga harus tersebar di daerah. Khususnya di wilayah strategis yang menghubungkan beberapa daerah.

Bekerjasama dengan Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia alias APTISI dan guru-guru besar, NH-Aziz siap menghadirkan lima sentra pendidikan tinggi di Sulsel. Kehadiran pendidikan tinggi di daerah membuat pemuda yang ingin kuliah tidak harus melulu ke Makassar, tapi bisa mengenyam ilmu di kampungnya atau daerah terdekat kampung asalnya.

NH mengungkapkan pembangunan sentra pendidikan baru mutlak direalisasikan sebagai respons terhadap membludaknya angka urbanisasi di Sulsel. Dengan begitu, Makassar sebagai ibukota provinsi tidak lagi menjadi satu-satunya sentra pendidikan di Sulsel. Dampak terpusatnya sentra pendidikan membuat Makassar semakin macet serta dipenuhi polusi dan sampah.

“Demi menghadirkan pendidikan berkualitas dan merata, kehadiran pusat pendidikan tinggi di luar Makassar menjadi penting. Kehadiran sentra pendidikan tinggi di daerah juga bisa menekan arus urbanisasi yang berkaitan dengan kemacetan, polusi dan sampah di Makassar,” ujar NH, Rabu, 23 Mei.

Karena itu, NH mengajak profesor dan akademisi Sulsel untuk bersama-sama merumuskan dan hadir memberikan solusi atas permasalahan tersebut. NH menuturkan pemerataan sentra pendidikan di berbagai daerah Sulsel dapat menjadi solusi terhadap ketimpangan tersebut.