JAKARTA – Meski pun kasus pertama telah terdeteksi Omicron, namun Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin memastikan hingga kini belum ada transmisi komunitas atau penularan di tengah masyarakat.

“Sampai sekarang transmisi komunitas belum kita temui, walaupun kita terus melakukan sampling WGS (whole genome sequencing) yang lebih ketat,” kata Budi Gunadi dalam sebuah konferensi pers yang digelar secara virtualnya, Kamis (16/12/2021).

Baca Juga: Virus Omnicorn Masuk Indonesia, Kasus Pertama di Wisma Atlet

Diketahui sebelumnya, Menkes Budi Gunadi telah mengumumkan Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunawan Sadikin telah mengkonfirmasi kasus virus Corona varian Omicron pertama yang masuk di Indonesia, Kamis (16/12).

Budi Gunadi mengungkapkan jika pasien pertama yang terkonfirmasi terkena varian Omicron tersebut ialah petugas kebersihan di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran.

Budi Gunadi memastikan upaya antisipasi terus dilakukan, meski pun baru 1 kasus infeksi Omicron, upaya tersebut yaitu pengurutan keseluruhan genom atau whole genome sequencing (WGS) untuk mendeteksi Omicron.

“Apa yang kita lakukan antisipasi karena anyway tidak banyak sehari 200-300, kita tingkatkan WGS dari seluruh kasus konfirmasi (kasus positif corona), jadi seluruh kasus ada 5% WGS sekarang rencana 10% (dari) semua kasus konfirmasi kita WGS,” ungkapnya.

Lanjut Budi Gunadi, menjelaskan bahwa jika terdeteksi Omicron, maka pihaknya akan menggencarkan pemakaian reagen PCR yang lebih mumpuni, yakni PCR S Gene Target Failure (SGTF).

“Kalau ada omicron kita tahu cepat. (Lalu) kita menggencarkan teknologi reagen PCR SGTF, karena ini bisa memberikan seperti marker atau indikasi dini bahwa tes pcr pos kemungkinan besar Omicron. (sementara) WGS kita butuh 5-7 hari,” ujarnya.

Sebelumnya, selain 1 kasus positif Omicron tersebut, pihak Kemenkes juga telah menemukan 5 kasus probable (kemungkinan) terinfeksi Omicron. Tetapi, sifatnya masih belum bisa dipastikan.