Terjadinya pengurangan karena sistem dapodik di beberapa sekolah yang belum terupgrade.

Sehingga secara sistem beberapa nama yang diusulkan akhirnya tertolak dan salah satu penyebab utama tertolaknya data karena NIK yang tidak valid.

Adapun jumlah kuota PIP yang telah di SK kan oleh Kemendikbud untuk Kabupaten Enrekang adalah SD 8.929 siswa, SMP 2.473 siswa, SMA 1.477 siswa, dan SMK 1.559 siswa.

“Untuk beberapa data yang tertolak, InsyaAllah kita akan berikan kesempatan kepada Dinas Pendidikan melakukan pengusulan ulang, dan akan kita kawal di kementerian,” jelas Putra Bupati Enrekang.

Sedangkan, program KIP Kuliah sebagai pengganti Program Bidik Misi, masih dalam tahap perampungan data, dan september mendatang akan di input.

“Kuota KIP Kabupaten Enrekang sesuai SK Kemendikbud ada sekitar lima ratus lebih dan masih tetap di koordinasikan dengan direktur pembiayaan agar bisa di beri keistimewaan dalam bentuk penambahan,” ungkapnya.

Selain itu, masih ada kuota Beasiswa Unggulan (BU) yang maksimalkan walau dengan kuota terbatas.

Lalu ada sekolah alam, yang lahir dari kesadaran pribadinya, sebagai anak muda yang berniat memajukan pendidikan anak masa depan bangsa.

“Pengalaman tahun sebelumnya, ada 7 orang yang kita bantu melalui Beasiswa Unggulan, semuanya Mahasiswa Pascasarjana, Dua calon Magister dan Lima Kandidat Doktor,” tutupnya.

Sebelumnya Bupati Enrekang, Muslimin Bando memang mengatakan, sektor pendidikan harus menjadi perhatian serius.

Sebab, pendidikan adalah tulang punggung daerah dan bangsa di masa mendatang, karena lewat pendidikan akan lahir para generasi penerus yang cerdas.

“Jadi pendidikan kita harus kita benahi dan difokuskan untuk dikembanhkan agar bisa memberikan generasi penerus bangsa yang berkualitas di masa mendatang,” tutupnya.

Mitra Fachruddin MB Serahkan 14.437 SK Beasiswa Program Indonesia Pintar di Enrekang