Luwu Utara, Rakyat News – Tehknologi Biogas adalah suatu proses fermentasi(pembusukan) secara alami dari limbah ternak secara anaerobik(tanpa oksigen) oleh bakteri metan(bakteri metanogenik), sehingga dihasilkan gas metan.

Hal itu terungkap saat kunjungan kerja(12/7/2018), Kepala Seksi Pengendalian Pencemaran lingkungan Dinas Lingkungan Hidup, Asrul Sani M.Si pada penerima manfaat biogas rumah di Dusun Pangalli Desa Dandang Kecamatan Sabbang Kabuoaten Luwu Utara Sulsel yang berjumlah 15 orang.

Asrul Sani dalam kunjungan silaturahim di pengguna manfaat biogas ini yang bocor lantainya, untuk sabar karena masih musim hujan sulit airnya dikasih keluar dan itu masih tanggungan yang kerja, yakni dari Yayasan Petta Haji Hasbullah, siap mengerjakan yang masih bermasalah dan belum dipergunakan, padahal kotoran ternak sudah penuh.

” Dalam kesempatan itu, Asrul Sani memberikan arahan pada beberapa anggota kelompok tani ” Tunas Muda “, penerima manfaat biogas ini untuk lingkungan dan manfaat dari kotoran ternak yang sudah tidak ada gasnya.
Menurutnya, proses pencernaan anaerobik merupakan dasar dari reaktor biogas, yakni proses pemecahan bagan organik oleh aktivitas bakteri metaogenik dan asidogenik pada kondisi tanoa oksigen,” paparnya.

Pengolahan limbah kotoran ternak menjadi biogas rumah, memberikan manfaat yang sangat banyak. Selain menghasilkan sumber energi untuk memasak, bisa juga untuk energi lampu penerang, dan ampas dari biogas ini untuk pupuk organik tinggi kualitasnya baik itu padat dan cair, pupuk ini namanya pupuk slurry(bio-slurry),” tambah Asrul Sani.

” Kepala seksi pengendalian pencemaran lingkungan berharap supaya pupuk bio slurry ini adalah pupuk organik berkualitas tinggi yang kaya kandungan humus dan mengandung mikroba yang nenguntungkan pada kesuburan dan kesehatan lahan pertanian,” tutupnya. (yustus)