Bulukumba, Rakyat News – Pandangan puluhan remaja siswa Hafidz Alqur’an Al Askar siang itu seolah tak lekat menatap Akbar Faizal berbicara. Kalimat demi kalimat mereka dengarkan dengan seksama sembari mengangguk-angguk pertanda setuju. Para santri yang datang dari penjuru tanah air, seolah tak menyangka pria yang biasanya hanya bisa dilihat di televisi, hari itu berbicara langsung di depan mereka.

Rumah Hafidz Alqur’an Al Askar, Desa Ela-Ela Kecamatan Ujung Bulu, Kabupaten Bulukumba kedatangan legislator Nasdem, Akbar Faizal. Anggota Komisi III kelahiran 1968 itu hadir untuk memberikan motivasi kepada santri rumah hafidz. “Adik-adik, saya ini terlahir sebagai anak Sersan Kepala yang terbiasa hidup miskin. Saya juga dikenal sebagai anak nakal dan suka berkelahi. Tetapi meski demikian, saya selalu mendapatkan ranking dan berprestasi di sekolah”, ucap Akbar membuka pembicaraan (Senin, 6/8/2018).

Akbar melanjutkan, keterbatasan yang dialaminya tidak membuatnya rendah diri dan menyerah kepada nasib. Karenanya, ia memilih bertarung dan memilih jalan terjal merubah takdir yang membawanya bisa menjadi wakil rakyat seperti sekarang ini. Bapak 3 anak ini lantas mencontohkan ada seorang ulama besar asal Sulsel, yaitu Ustadz Syamsi Ali yang berhasil menjadi imam besar masjid di New York. Tidak hanya itu, Ustadz Syamsi Ali juga mengembangkan ajaran islam dengan mendirikan pondok pesantren di negeri paman sam.

“Apa cita-citamu adik-adik?, tanya Akbar. Sebagian besar peserta yang hadir menyatakan ingin menjadi ustadz atau ulama. Akbar yang datang didampingi anggota DPRD Nasdem Arum Spink, lantas meminta beberapa santri untuk melantunkan ayat suci alquran. Mendengar lengkingan suara merdu demikian, Akbar menjadi bangga dan optimis kelak mereka akan menjadi apa yang dicita-citakan.

“Teruskan pendidikanmu, banggakan ortumu. Bermimpilah setinggi yg kamu inginkan, tetapi ketika cita-citamu tercapai, jangan sombong. Kembalilah ke lingkungan yang membesarkanmu. Jadilah orang yang rendah hati. Jangan memandang remeh dirimu, sebab orang lain akan memandangmu lebih remeh.: pesan alumnus UNM ini menutup sesi.

Selepas bertemu santri rumah hafidz, Akbar langsung meluncur ke STIKES Panrita Husada Bulukumba untuk menyerap aspirasi civitas akademika di sana. Mantan anggota Pansus Century yang sudah 2 kali datang ke STIKES ini juga datang untuk memberikan update informasi perihal realisasi bantuan transportasi bus dari Kementerian Perhubungan untuk menunjang pemenuhan kurikulum praktik mahasiswa STIKES yang seringkali dilakukan di luar kota, di samping untuk 4 perguruan tinggi lain di Sulsel.

Adapun titik reses di hari itu, ditutup dengan bertemu masyarakat Desa Ara dan Bonto Bahari. Masyarakat yang hadir menyampaikan masukan perihal progress rencana pembangunan bandara bulukumba, pengembangan pariwisata Bulukumba dan maraknya kasus pernikahan di bawah umur. Khusus soal kasus terakhir, Akbar berjanji segera meminta bupati Bulukumba untuk menindak tegas aparatnya yang mengizinkan pernikahan di bawah umur, serta berkoordinasi dengan Komnas Perlindungan Anak untuk melakukan langkah-langkah pencegahan. (*)