Makassar, Rakyat News – Rektor UIT, Prof. Dr. Muhammad Basri Wello, MA. Melepas 50 orang mahasiswa relawan bencana Sulawesi Tengah di depan Kampus 1 Universitas Indonesia Timur (UIT) Jl. Rappocini Makassar, Kamis (4/10/2018)

Didampingi WR I Dr. JanggaDr. Jangga, S.Si. M.Kes. dan WR III Muhammad Khaerul Nur, S.Farm. M.Kes., dan Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM UIT) Zulkarnain Hamson, S.Sos. M.Si. juga sejumlah Dekan dan dosen di UIT, serta mahasiswa relawan yang terdiri dari pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) 11 fakultas.

Rektor mengapresiasi kesigapan mahasiswa UIT dalam menghadapi bencana alam di Palu dan sekitarnya.

“Saya sangat terharu dan bangga pada kepedulian mahasiswa UIT saat bencana Palu terjadi,” ujarnya kepada relawan yang siang itu berangkat menuju Parigi Mautong, salah satu daerah terdampak bencana yang kabarnya masih belum tersentuh bantuan kemanusiaan.

“Air mineral 1 gelas sangat berarti bagi korban, dibandingkan emas berkilo,” katanya. Hal tersebut nenurutnya bisa ditonton pada liputan televisi dari lokasi bencana.

Prof. Basri, berpesan agar dalam bekerja para relawan juga memperhatikan kondisi kesehatan dan stamina, agar bisa bekerja dengan maksimal.

Ketua LPPM Zulkarnain, melaporkan bahwa kekuatan 50 relawan yang ada akan ditebar pada beberapa titik pengungsi di Makassar. “Adik adik mahasiswa sudah membagi diri dalam melayani korban, baik di Makassar maupun di Sulteng,” ujarnya.

Koordinator relawan Nur Imam W.P. Lodik, Ketua BEM Farmasi UIT, melaporkan 7 anggota tim yang dipimpinnya membawa bantuan kemanusiaan sekira 2 ton, yang terdiri dari makanan, minuman, pakaian dan obat obatan. “Tahap awal kami 8 orang akan tembus Sulteng melalui jalur darat, dengan tujuan Parigi Mautong,” ujar mahasiswa angkatan 2014.