6. Museum Balla Lompoa Gowa

Kerajaan Gowa yang berdiri sejak abad ke-13 merupakan kerajaan paling berkuasa yang ada di Sulawesi Selatan. Sejarah panjang mereka kini tersimpan dengan rapi di Museum Balla Lampoa, yang dulunya merupakan istana yang dibangun oleh Raja Gowa XXXI.

Dalam Bahasa Makassar, ‘Balla Lompoa’ berarti ‘rumah besar’. Dibangun dengan arsitektur rumah kayu panggung khas Makassar, museum ini menyimpan berbagai koleksi bernilai tinggi peninggalan Kerajaan Gowa. Selain dapat mempelajari silsilah dan sejarah Kerajaan Gowa, para pengunjung pun bisa berfoto mengenakan kostum khas bangsawan Gowa sebagai kenang-kenangan. Dan asyiknya, untuk bisa masuk ke museum ini pengunjung tidak dikenakan biaya alias gratis.

Rakyat News

Rakyat News

7. Benteng Fort Rotterdam

Benteng bersejarah yang merupakan salah satu ikon Kota Makassar ini berdiri sejak tahun 1545. Setelah diadakan restorasi, kini Fort Rotterdam termasuk salah satu peninggalan arsitektur Belanda yang paling terawat dan terjaga di Indonesia.

Area pertama yang wajib dikunjungi di kompleks benteng ini adalah Museum Negeri La Galigo yang menyimpan beberapa artefak dan peninggalan kuno, seperti perahu tradisional, berbagai artefak dari Tana Toraja, alat musik kuno, sampai kostum-kostum tradisional.  Jangan lewatkan pula untuk singgah ke galeri seni di mana Anda dapat melihat langsung Daeng Zaenal Beta melukis dengan media tanah liat.

Kalau Anda ingin belajar lebih banyak tentang sejarah masa lalu Makassar, maka tak ada tempat yang lebih lengkap dan informatif selain Fort Rotterdam. Apalagi lokasinya sangat strategis di pusat kota, sekitar 1km dari Pantai Losari.

Dengan beragamnya pesona daya tarik wisata yang ada di sini, rasanya tepat sekali jika Anda menjadikan Makassar sebagai destinasi liburan selanjutnya. Kami memastikan bahwa tiada momen yang tidak istimewa di Makassar.