Sementara terdapat video lainnya yang mengutip saudara perempuan dari anak laki-laki itu, dan dinilai bertentangan dengan pernyataan sebelumnya dari pihak keluarga.

Oleh karena itu, Shah ditangkap di bawah peraturan undang-undang anti-teror dan hasutan yang keras di India, yang mencakup hukuman hingga tujuh tahun.

Shah telah diinterogasi bersama dengan wartawan lain yang terkait dengan Kashmir Walla atas laporan mereka oleh polisi beberapa kali dalam beberapa tahun terakhir.

Konflik di Wilayah Kashmir

Perlu diketahui, wilayah Kashmir sendiri terbagi antara India-Pakistan, dimana keduanya saling mengklaim wilayah tersebut secara penuh, sehingga dikenal menjadi salah satu wilayah rebutan paling terkenal di dunia.

Sejak tahun 1989, pemberontakan bersenjata besar-besaran telah berkecamuk di wilayah ini. Baik di bawah pemerintahan India-Pakistan atau pun independen dari kedua negara.

Diketahui, sejak konflik tersebut berkecamuk di Kashmir, setidaknya puluhan ribu warga sipil, pemberontak dan pasukan pemerintah telah kehilangan nyawa atau tewas.

Ancaman Bagi Profesi Wartawan atau Jurnalis di Kashmir

Akibat konflik di Kashmir itu, profesi jurnalis atau wartawan tentunya tidak luput menghadapi berbagai ancaman di bawah kekuasan India, serta mendapati diri mereka terjebak di antara pihak-pihak saling bertikai.

Bahkan, situasi mereka menjadi lebih buruk sejak India mencabut aturan semi-otonomi kawasan tersebut pada 2019. Alhasil, tentu membuat Kashmir berada di bawah kendali keamanan serta komunikasi yang parah, sehingga membuat media terjerumus ke dalam lubang hitam.

Sekitar satu tahun kemudian, pemerintah India kembali menerapkan kebijakan kepada media untuk berusaha mengendalikan pers menjadi lebih efektif untuk menghindari liputan independen.

Akibatnya, lusinan orang ditangkap, diinterogasi, dan diselidiki di bawah aturan undang-undang anti-teror yang terbilang cukup keras. Bahkan, sebagian besar pers lokal telah layu di bawah tekanan akibat khawatir akan menerima hal yang tidak mereka diinginkan.