Pada bulan Januali 2022 lalu, polisi juga menangkap salah seorang jurnalis bernama Sajad Gul, akibat melayangkan bentuk protes kepada pemerinta India berupa cuitannya di twitter dengan menghubungkan klip video, kemudian menyusul pembunuhan seorang pemberontak Kashmir.

Pada bulan yang sama, terdapat sejumlah jurnalis yang mendukung bentuk pemerintah India. Dengan bantuan dari pihak kepolisian bersenjata, mereka mengambil alih satu-satunya klub pers independen di Lembah Kashmir dan berujung pada penutupannya sehari kemudian oleh pihak berwenang, sehingga menuai kritik tajam dari badan jurnalis.

Terkait dengan kasus tersebut, Komite Perlindungan Jurnalis di New York meminta India untuk segera membebaskan Shah tanpa syarat serta menghentikan penyelidikan apa pun atas pekerjaannya. Pula dengan berhenti menangkap dan menahan para anggota pers.

Baca Juga: IKA Fisip Unhas JOIN Bone Gelar Pelatihan Jurnalistik Desa

Koordinator program Asia CPJ, Steven Butler, menjelaskan bahwa penangkapan tersebut menunjukkan bentuk pengabaian dari otoritas wilayah Jammu dan Kashmir dalam kebebasan pers dan hak dasar jurnalis untuk melaporkan suatu peristiwa secara bebas serta aman.

“Pihak berwenang harus segera membebaskan Shah, dan semua jurnalis lainnya di balik jeruji besi, dan berhenti menahan dan melecehkan jurnalis karena hanya melakukan pekerjaan mereka,” ujarnya.