MAKASSAR– Beberapa warga Toddopuli, Kelurahan Borong, Kecamatan Manggala, Kota Makassar terpaksa memanjat tembok saat keluar masuk rumah ketika ingin melakukan aktivitas. Bahkan ada yang sampai mengungsi ke rumah keluarganya akibat susahnya akses menuju rumahnya.

Baca Juga: 4 Tuntutan Toddopuli di Hari Anti Korupsi

Salah seorang warga yang rumahnya terkurung oleh tembok, Sugeng (49), mengaku terpaksa mengungsi kerumah saudaranya dikarenakan sulitnya jalan yang dilalui, ditambah lagi pekerjaannya sebagai penjual ikan menyulitkannya jika harus memanjat tembok setiap hari.

“Saya harus mengungsi kerumah saudara di daerah Antang, karena akses kita susah kalau harus memanjat tembok. Apalagi usaha saya jual beli ikan, jadi sulit untuk angkat barang kalau harus panjat tembok,” ujar Sugeng, Jumat (4/2/2002).

Sugeng menambahkan, ia dan keluarganya mengungsi saat semua akses ke rumahnya telah tertutup sejak dua tahun terakhir.

“Sejak tidak bisa lagi lewat ini, iya dua tahun terakhir. Sama keluarga dengan anak dan istri, kesini sekedar cek-cek saja,” tambahnya.

Selain Sugeng, hal yang sama juga dirasakan Yusri (54), ia mengaku selalu memanjat tembok ketika ingin keluar rumah.

“Tiap hari begini (panjat tembok), sudah dua tahun begini. Kalau ke pasar atau antar jemput anak sekolah pasti panjat tembok,” kata Yusri.

Yusri melanjutkan, rutinitas ini dilakukan setiap hari. Tinggi tembok yang selalu dipanjat sekitar 1,5 meter.

“Mau bagaimana, karena sudah tertutup tembok semua. Dulunya ada jalanan tembus ke depan (Jl Toddopuli Raya Timur) tapi sudah ditutup juga,” lanjutnya.

Baca Juga: Sadis! Remaja Tikam Pria 3 Kali, Ini Alasannya

Ketika hujan, keluarga Yusril lebih kesulitan melewati jalan tersebut karena licin.

“Itu anak perempuan saya pernah jatuh karena licin itu hari waktu hujan,” ungkapnya.