LUWU UTARA – Semangat gotong royong warga desa di Kecamatan Mappedeceng rupanya tak pernah pudar. Hal itu dibuktikan ketika puluhan warga desa Lorong 2, RT 2, Dusun Banpres, Desa Cendana Putih I, Mappedeceng, menggelar kegiatan gotong-royong sebagai bentuk swadaya masyarakat dalam membangun desa.

Baca Juga : PERWIRA, Semangat Historis Raja La Patau!

Kepala Desa Cendana Putih I, Muhammad Nur salah satu bentuk swadaya masyarakat dalam membangun desa Cendana Putih I, khususnya warga Lorong 2 Dusun Banpres, adalah mengumpulkan dana atau iuran per triwulan yang berlangsung sejak 2011 dengan jumlah Rp5.000 per 3 bulan dan dinaikkan menjadi Rp10.000 per 3 bulan.

“Ada 42 KK/rumah kumpul dana melalui iuran per tiga bulan. Dana ini dijadikan dana bergulir sekaligus menjadi kas Lorong 2,” sebutnya, Senin (7/2/2022).
Dana tersebut, kata dia, juga bisa dipinjam oleh warga sendiri, jika ada warga yang memang membutuhkan dana, dengan bunga 2%.

“Alhamdulillah, tahun ini, terkumpul dana dari iuran wajib dan bunga sebanyak Rp36 juta,” ungkapnya.

Semangat Gotong Royong, Warga Desa Cendana Putih Bangun Drainase
pembangunan drainase sepanjang 220 meter

Sebagian dari dana itu digunakan untuk membangun drainase sepanjang 220 meter dengan anggaran Rp15 Juta, khusus untuk belanja material. Sementara pengerjaannya dilakukan secara swadaya dan gotong royong warga.

“Tenaga untuk membangun drainase dilakukan secara gotong royong dan swadaya, sementara alat-alat dipinjam dari warga sekitar,” bebernya.

Ia menambahkan, gotong royong di Desa Cendana Putih sudah menjadi budaya warga yang berlangsung cukup lama.

“Alhamdulillah, semangat gotong royong di sini tak pernah pudar,” pungkasnya.

Sementara Camat Mappedeceng, Nur Anifah, tak lupa mengapresiasi warga, khususnya warga dusun Banpres atas kegiatan swadaya membangun drainase.