LUWU UTARA – Setelah hampir dua tahun mati suri akibat Covid-19, kini program primadona Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Luwu Utara (Lutra), ‘Semalam’ kembali akan dilaksanakan pada Maret 2022 mendatang, yang dibahas pada Rapat Konsultasi Program Semalam di Desa.

Baca Juga : Program Prioritas Dispora Sulsel, Pembinaan Atlet dan Pelatih Hingga Pembangunan Sarana Olahraga

Pemda Lutra kembali akan bermalam di desa-desa dalam rangka menjemput aspirasi warga, memecahkan berbagai persoalan, menemukenali problematika yang terjadi, serta mencari solusi untuk dipecahkan bersama, sehingga semua persoalan yang ada di desa dapat diselesaikan dan berujung pada kesejahteraan warga.

Terakhir kali Bupati Luwu Utara dan jajaran Pemda lainnya menginap di desa pada Maret 2020, sebelum kasus COVID-19 pertama masuk ke Luwu Utara, tepatnya di Desa Tullak Tallu, Kecamatan Sabbang. Program ini terbukti ampuh dalam menyelesaikan setiap permasalahan di desa, baik di sektor kesehatan, pendidikan, pertanian, dan sektor-sektor publik lainnya.

Program Semalam di desa, ibarat memindahkan kantor-kantor pemerintahan ke desa, karena semua masalah dijemput di desa, diolah di kabupaten, dan dituntaskan di desa. Dalam artian bahwa, Pemda Lutra ingin mendekatkan pelayanan di desa. Dengan mendekatkan pelayanan, maka kehadiran pemerintah betul-betul dirasakan warga itu sendiri.

Hal menarik lainnya, dalam program Semalam di Desa, terdapat kegiatan dialogis antara pemerintah dan masyarakat sekitar, yang dikemas ke dalam kegiatan “Mata Pintar Menjawab”, yang merupakan akronim dari Masyarakat Bertanya Pemerintah Menjawab”. Menariknya, kegiatan ini masuk ke dalam TOP 30 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik 2019.

Bupati Lutra, Indah Putri Indriani mengatakan bahwa pelaksanaan kembali program Semalam di Desa tentu melalui pertimbangan yang jelas. Kata dia, saat ini Luwu Utara masuk PPKM Level 1 berdasarkan Assesmen Kemendes. Bahkan satu-satunya di Sulsel yang level satu.