MAKASSAR – Kekerasan terhadap anak kembali terjadi, hal ini diketahui setelah salah seorang anak mengaku telah menjadi korban kekerasan oleh pengurus salah satu panti asuhan di Kota Makassar.

Baca Juga : Dinas PU Kota Makassar Harap Usulan Berdasarkan Pertimbangan Teknis

Sebelumnya, 2 anak tersebut dititipkan oleh ayahnya pada panti asuhan yang berlokasi di daerah Kelurahan Tamangapa, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (11/2/2022).

Pada saat dikunjungi oleh ayahnya, dia bersaksi telah mendapatkan tindakan kekerasan dari pihak pengelola panti. Hal tersebut lalu membuat ayahnya mengeluarkan 2 Anak tersebut dari panti asuhan asuhan.

Berdasarkan kesaksian ke 2 anak tersebut, keduanya mengaku sering mendapat tindakan kekerasan dengan cara dipukul menggunakan kabel dan spatula panas yang mengakibatkan lebam di bagian leher.

Luka lebam yang diakibatkan pukulan menggunakan spatula panas oleh pengurus panti asuhan.

Ia juga bersaksi, bahwa hampir semua anak panti asuhan, mendapatkan perlakuan tindakan kekerasan dari pengelola panti, hal ini disebabkan karena anak dari pengelola panti tersebut menangis.

Anak tersebut menjelaskan, bahwa pelaku (pengurus panti asuhan) yang tidak terima anaknya menangis, lalu melampiaskan kekesalan kepada anak panti asuhan tersebut dengan cara melakukan tindakan kekerasan.

“Kan anaknya jatuh dan menangis kami semua yang dituduh, semua yang dituduh semua yang dipukul,” pungkasnya.

Ia mengungkapkan, bahwa anak-anak di panti tersebut kerap menerima kekerasan dengan menggunakan alat tumpul seperti kayu, kabel hingga sodet panas sebanyak sekali sampai dua kali.

“Bisa dipukul pakai kayu dan kabel, dalam sehari biasa dipukul satu kali atau dua kali, semua pernah dipukul, saya dipukul pakai sodet panas,” ucapnya.