“Yang jelas komposisinya harus 90% pemain dari dalam kota Palopo,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Askot PSSI Palopo, ASK dalam kesempatan yang sama, meminta agar Gaspa Palopo setelah pengurus maupun manajer, pelatih dan pemain terbentuk nanti agar menjaga tata tertib dan pedoman atau Statuta PSSI/FIFA agar tidak lagi kena sanksi berikutnya.

“Kita bersyukur dan berterima kasih karena sanksi bagi Gaspa sudah dicabut, ini aset Kota Palopo yang harus kita jaga, kita rawat dan besarkan, pokoknya Gaspa harus hidup lagi,” ucap ASK.

Seru! Bakal Ada Derby di Kota Palopo

Juru Bicara sementara Gaspa Palopo, Suherman Pammineri yang akrab disapa Camant saat ditanya soal kemungkinan adanya rival sekota alias Derby mengatakan jika hal itu untuk menambah motivasi bagi kedua tim agar lebih baik kenapa tidak?

“Gaspa Palopo ini akan didaftarkan mengikuti Liga 3, kita nanti bersama rival sekota, tim Palopo United, yang tahun lalu juga ikut ambil bagian akan bersama-sama menguji sejauhmana pembinaan klub berjalan dengan baik, tak masalah ada Derby, kalo itu demi kemajuan sepakbola di kampung kita,” tandas Camant.

Ia melanjutkan, “Tak perlu dipermasalahkan ada Derby antara Gaspa Palopo dan Palopo United, ini pertanda sepakbola di kota Palopo akan semakin maju dan berkembang, Gaspa Palopo ini tim bersejarah, sebagai mantan manajer saya tentu secara pribadi merasa ada kebanggaan tersendiri ketika kaos yang saya pakai tertulis nama Gaspa Palopo, satu-satunya tim di Sulsel yang pernah mengangkat piala di kota Makassar,” pungkasnya.

Diketahui, Gaspa Palopo mengikuti pertandingan resmi terakhirnya di Liga Indonesia Divisi 2 pada tahun 2009 di stadion H. Andi Bintang Kabupaten Sinjai, sebelum dikena sanksi FIFA akibat pelanggaran berat saat itu.(*)